SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram


AIR MATAKU DALAM KIRBAT TUHAN
MAZMUR 56 : 9 - 12
( Ibadah Raya 10 April 2016 - Bp. Pdt Yoyong Ch. Santosa )
( Ibadah Raya 10 April 2016 - Pdt Yoyong Ch. Santosa )


Air mata identik dengan seseorang yang sedang menangis, dan menangis dekat dengan kesusahan. Di kalangan kita orang percaya, orang pantekosta lah yang paling sering mengeluarkan air mata. Namun, perlu diingat bahwa tidak hanya dalam keadaan susah, ataukah senang, tapi dalam hadirat Tuhan pun kita juga mengeluarkan air mata. Hal itulah yang tidak dimengerti oleh kebanyakan orang percaya lainnya. Bahkan dalam pembacaan ayat nats, orang sekelas Raja Daud pun menangis di dalam hadirat Tuhan. Ia tidak malu-malu menyatakannya.
Kita mempunyai Tuhan yang menghargai setiap tetesan air mata, terlebih yang kita keluarkan dari dalam lubuk hati kita, sebab Tuhan selalu tahu dan melihat air mata kita. Raja Daud mengerti hal ini, sesaat lalu ia begitu berani dan berhasil namun seketika ia tenggelam dalam keterpurukan dan ketakutan, namun dengan kerendahan hati ia menyadari bahwa tidak ada yang tetap dalam dunia kecuali Tuhan.
Dalam 1 Sam 21:10-11, Daud merasakan kehidupannya begitu cepat berubah. Ia menjadi buronan, kehilangan segalanya, dan menjadi musuh raja. Bahkan Ia bersembunyi di dalam markas musuh, yaitu Kota Gat, kota asalnya Goliat. Walau Saul tidak akan mengejarnya sampai ke Gat, tapi roh ketakutan tetap merasukinya. Demikian juga kita yang seringkali dikuatkan dalam ibadah, namun ketika masalah datang kita seketika lemah tak berdaya.
Bahkan dalam ayat 12-13, karena ketakutan yang begitu parah, ia menjadi sangat terhina. Daud yang dulu bisa membunuh singa dan beruang dengan tangannya, serta membunuh raksasa Goliat, malah layaknya orang gila. Ia berada dalam titik terendah kehidupannya. Sendirian, ketakutan, dan kesepian, inilah saatnya untuk menangis dan berseru kepada Tuhan.


Ada beberapa alasan kenapa orang menangis:

1.    Melepas beban yang tidak dapat ditanggung sendiri
Menangis di hadapan Tuhan bukanlah ‘cengeng’ sebab menangis kepada Tuhan tidaklah sama seperti kepada manusia. Dengan menangis, kita dapat lebih berkomunikasi dengan Tuhan dan menjadi lega. Sebab ketika kata dan doa tidak dapat terucap lagi, maka air mata dapat berbicara, dan Tuhan selalu mengerti itu.
Dalam ayat 14-15 kita bisa melihat Tuhan bertindak atas hidup Daud. Jangan pandang enteng air mata, karena itu berharga di mata Tuhan.

2.    Minta ampun dan menyesali dosa
 
Dalam Lukas 7:36-38, wanita yang terkenal dengan predikat wanita berdosa hanya berdiri di belakang dekat kaki Yesus, sebab ia tahu ia sangat tidak layak. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya, ia hanya menangis dengan hati yang hancur. Kaki Yesus yang kotor dan belum dicuci, dicucinya dengan air matanya, sebelum ia menumpahkan minyak wangi.
Dapat kita bayangkan berapa banyak air mata yang tumpah membasahi kaki Yesus.Ketika hati kita hancur karena penyesalan dosa, maka Tuhan akan mengampuni dan mendengar kita.
Ayat 47-48, ketika air mata tercurah, maka dosa diampuni.  


3.    Kesungguhan dan ketulusan hati
Dalam Yoh 11:20-28 dan ayat 29-36, respon Yesus kepada Marta dan Maria berbeda meskipun kata-kata yang dikeluarkan sama, ditempat yang sama. Mengapa? Sebab cara melakukannya yang berbeda. Saat bertemu Yesus, Marta langsung beberkan isi hatinya. Fokusnya adalah masalah. Tapi Maria, ia tersungkur dan menangis di kaki Tuhan, lalu barulah dia beberkan isi hatinya. Fokusnya adalah Tuhan, bukan pada masalahnya.
Ketika datang dengan kesungguhan dan ketulusan, Ia mengerti kesusahan kita, Ia Tuhan yang menangis untuk kita. Dalam bahasa aslinya, bahkan Yesus menangis tersedu-sedu dan terisak. Ia tenggelam dengan Maria, jika Yesus bisa menangis begitu rupa, Ia pasti melakukan apa saja untuk menolong Maria. Maka Ia juga akan menangis melihat kita menangis, karna Dialah Allah yang begitu mengasihi saudara dan saya. Amin.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar