TETAP HIDUP DALAM KEWASPADAAN - 1
(EFESUS 4:14-15)
IBADAH RAYA - Pdt. YOYNG CH. SANTOSA
Di dunia sekarang ini banyak orang tidak malu untuk berbohong,
menyebarkan berita menyesatkan, dan menjatuhkan nama orang lain, yang kemudian
menyebabkan keresahan dan perpecahan. Hal ini ternyata juga bisa terjadi di
dalam gereja, seperti pembacaan ayat nats hari ini. Berbagai macam rupa angin
pengajaran entah didapat dari KKR, seminar, dan pertemuan lainnya di luar
gereja yang kemudian dibawa masuk ke dalam gereja asal.
Maka, selain meminta karunia
membedakan roh, kita bisa meminta hikmat dan kebijaksanaan kepada Allah untuk
dapat membedakan suatu hal apakah datangnya dari Tuhan atau bukan. Jika
datangnya dari Tuhan maka akan membuat sukacita dan jika datangnya dari iblis
akan memporakporandakan. Sebab tidak semua yang kita terima boleh diserap,
namun harus disaring terlebih dahulu melalui kebenaran Firman Allah.
Paulus memberikan
nasihat kepada jemaat Efesus, yang digambarkan sebagai jemaat yang baik dan solid,
dalam pengertian mereka patuh hidup menjalankan ibadah dengan baik, hidup
tenang, tidak ada perselisihan internal, umat yang terpilih dan diberkati
dengan tingkat kedewasaan rohani yang diatas rata-rata. Namun Paulus mengajar
jemaat itu untuk tetap berhati-hati dan waspada dengan rupa angin pengajaran
yang bertiup kencang melanda kehidupan Anak Tuhan.
Di kota besar banyak tokoh yang dengan membawa Nama Tuhan menyampaikan
berbagai-bagai angin pengajaran. Ada hamba Tuhan mengajarkan hal-hal yang tidak
sesuai dan membelokan keseimbangan kebenaran Firman.
Pertanyaannya, bagaimana kita sebagai orang percaya dapat menjaga
keseimbangan yang ada dan tetap di jalurnya Tuhan? Bagaimana cara membedakan kebenaran secara
utuh dan kepalsuan ditengah-tengah pengajaran? (kepalsuan = kelihatan
seperti benar tapi tidak benar). Bagaimana
agar rohani kita bisa tetap sehat dan mencapai tujuan sesuai jalur Firman
Allah? Hal-hal yang perlu kita waspadai:
1.
Waspadalah pada satu kata baru,
sesuatu yang baru, wahyu atau pernyataan yang baru yang nampaknya seperti dari
kebenaran Firman Tuhan
Kita sebagai orang percaya
harus mengecek dalam Firman Tuhan hal-hal baru itu, apakah ada atau tidak di
dalam Alkitab. Dalam Pengkhotbah 1:9-10, bahwa
tidak ada hal yang baru dan yang dianggap baru karena pasti sebelumnya sudah
pernah ada. Jika hal baru itu sudah ada dalam Alkitab sesuai prinsip Allah dan
ditunjang ayat-ayat yang diartikan tafsir dengan benar, dapat dipastikan bahwa
hal baru itu adalah suatu kebenaran yang dari Tuhan. Namun jika kebalikannya maka
hal baru itu perlu ditolak dan jangan pernah diterima, meskipun hal itu
dianggap masuk akal, tapi itu merupakan suatu kelicikan permainan manusia.
Pengajaran yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan, tidak didasari dengan
pekerjaan Roh Kudus pasti tidak akan bertahan lama.
Alkitab harus menjadi tolak ukur kehidupan kita, berjalan sesuai dengan Firman
Tuhan, dan jadilah Kristen yang sehat.
2.Waspadalah jangan
menilai suatu pelayan rohani atas dasar tanda-tanda lahiriah yang mengikutinya
Orang cenderung mendapat
mujizat atau kejadian supranatural yang dipercaya datangnya dari Allah tanpa
menguji terlebih dahulu secara objektif. Anak Tuhan yang seperti ini sangatlah
gampang ditipu dengan kondisi lahiriah. Perlu diketahui bahwa tanda lahiriah
dan mujizat, bahkan yang disampaikan pendeta, tidak semua itu berasal dari
Allah. Orang lain seringkali membuatnya nampak luar biasa,terlihat seperti
benar padahal bukan. Firman katakan orang yang seperti ini akan binasa karena
tidak menerima dan mengasihi kebenaran. Oleh sebab itu jangan menilai
pelayanan rohani berdasarkan tanda-tanda lahiriah yang mengikuti. Tanda lahiriah bukanlah tolak ukur orang itu
berkenan dihadapan Tuhan. Matius 24:23-25 katakan
dengan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat pengajar-pengajar palsu menyesatkan
orang-orang pilihan. Maka dari itu jangan membangun kekristenan kita di atas
tanda-tanda ajaib, karena iblis juga menggunakannya untuk menyesatkan orang
percaya yang tidak waspada dan mengasihi Firman Allah.
Namun perlu diingat juga bahwa dalam Markus 16:17-18 tanda-tanda ajaib juga menyertai hamba Tuhan yang benar, tapi hal ini
bukan tujuan kita atau sesuatu yang kita kejar.
Tidak setiap kali ibadah harus ada mujizat, tapi mujizatlah yang
mengikuti pelayanan kita selama kita hidup melayani sesuai dengan jalur
kebenaran Firman Tuhan.
3.Waspadalah kalau kita dijanjikan suatu kematangan dalam waktu yang
singkat.
Pengkhotbah 3:1 semua ada waktunya. Pengiringan kita pada
Tuhan juga tidak bisa instan, tapi kita membutuhkan waktu untuk matang secara
rohani. Ilmu pengetahuan tidak bisa menjamin kematangan rohani, juga tidak
ditentukan seminar bahkan sekolah Alkitab sekalipun. Kematangan itu membutuhkan
bukti nyata. Dalam hal menjaga kekudusan juga membutuhkan proses untuk menuju
kesempurnaan.Kita membutuhkan pimpinan kuasa Roh Kudus, sehingga buah roh nampak
dalam hidup kita, dan kita akan terus diproses sampai Tuhan Yesus datang.
Proses yang Tuhan berikan menjadikan kita lebih matang. Tidak ada jalan pintas
untuk membentuk karakter kematangan rohani kita selain harus terjun langsung.Amin.
( bersambung……)
Bersambung
minggu depan…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar