SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram

KEKUATAN PIKIRAN POSITIP
( Pdt.  Yoyong Ch. Santosa )


Ayat pembacaan ini menegaskan betapa pentingnya mengisi pikiran dengan hal yang positif,  karena apa yang kita pikirkan itu berdampak langsung dengan kehidupan, perkataan dan tindakan kita. Tuhan menginginkan pikiran setiap orang percaya harus di isi dengan semua yang benar, mulia, adil, suci, manis, semua yang sedap di dengar, yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Untuk bisa memiliki pikiran yang selalu positif tersebut tidak ada jalan lain selain harus taat kepada Firman Tuhan.

Dalam 2 Korintus 10:5b menegaskan bahwa kita harus menawan dan menaklukkan pikiran kepada Kristus.
Ini berarti kita mengisi pikiran kita dengan Firman-Nya, takluk dan tunduk kepada Firman Tuhan setiap hari,dengan demikian maka kita akan  melihat Tuhan menyatakan kuasa-Nya dan kasih-Nya di dalam hidup kita.
Namun pada kenyataannya, manakah yang lebih menguasai hidup kita? Apakah pikirin positif atau pikiran negatif ?
Hampir semua orang menjawab hal
negatiflah yang lebih sering memenuhi pikirannya. Padahal pikiran nengatif dan buruk itu tidak mempunyai manfaat jika kita pikirkan. Dalam 1 Samuel pasal 17 diceritakan Daud yang mengalahkan Goliat. Yang terjadi pasukan Israel ketakutan dengan perkataan Goliat.

Kisah ini memperlihatkan bahwa apa yang kita dengar juga sangat berpengaruh pada pikiran kita.
Jika setiap hari kita memikirkan hal-hal negatif, ketakutan, kecemasan, maka itulah yang akan terjadi, sebaliknya jika pikirkan kita positif,maka kemenangan dan keberkatanlah yang akan kita peroleh.

Kisah Daud dan Goliat di 1 Samuel 17:1-3 dikatakan bahwa ketegangan terjadi ketika kedua barisan pasukan berdiri berhadapan, orang Filistin memiliki strategi untuk bertarung satu lawan satu, dimana pihak yang menang akan menguasai yang kalah. Masalahnya ternyata Goliat tampil keluar sebagai perwakilan orang Filistin. Goliat adalah raksasa ganas yang sangat ahli dalam pertarungan satu lawan satu. Bahkan Saul sang raja Israel yang paling  tinggi, tegap dan gagah pun takut bahkan bersembunyi di perkemahan.

Goliat merupakan seorang raksasa yang memiliki tinggi hampir 3 meter, dengan ketopong tembaga di kepalanya dan mengenakan baju zirah bersisik yang beratnya 57 kg. Ia mengenakan penutup kaki dari tembaga, dan memanggul lembing di pundaknya dengan berat mata tombaknya saja mencapai 7kg. Bahkan ia juga memiliki asisten yang membawa perisai di depannya untuk menahan segala bentuk serangan.
Tidak ada yang berani melawan Goliat, mendengar suaranya saja sudah membuat Saul dan prajuritnya ketakutan.

Ternyata perkataan dan teriakannya lebih berbahaya dari lembing yang dipegang Goliat. Teror atau intimidasi sangatlah berbahaya. Dalam ayat 16 disebutkan setiap pagi dan petang selama 40 hari bangsa israel di teror, diintimidasi oleh Goliat.

Goliat memberi pikiran yang buruk, teror setiap hari bahwa tidak ada seorang Israel pun dapat melawan dia, bahwa bangsa Israel akan menjadi budak orang Filistin, dan akhirnya lambat laun bangsa Israel mempercayai apa yang dikatakan Goliat itu.
Bukankah itu yang dilakukan Goliat-Goliat jaman sekarang pada pikiran kita?
Seringkali kita takut akan hari esok, kita takut gagal, takut akan sakit penyakit, hal-hal buruk menghantui pikiran kita siang dan malam, sehingga kita tidak percaya lagi serta meragukan kuasa dan kekuatan Tuhan.
Bahkan dalam ayat 24 bangsa Israel tidak hanya takut, tapi saat Goliat mendekati perkemahaan orang Israel, mereka lari, suatu tindakan yang sangat tidak normal

Tanpa disadari banyak Goliat yang seringkali membuat kita bertindak tidak normal, sehingga rasa ketakutan ini muncul ketika masalah  maju selangkah demi selangkah mendekati, dan akan membuat kita menjadi budak ketakutan seumur hidup. Hati-hatilah dengan strategi iblis. Seperti halnya Goliat tidak membiarkan orang Israel bersatu, ini juga yang dilakukan iblis pada kita, iblis mengajak kita berperang satu lawan satu karena dia tahu bahwa kita akan kuat jika kita bersatu.

Alkitab dengan jelas menuliskan dalam Matius 18:20, "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." Oleh sebab itu iblis tidak suka dengan hal ini, karena jika kita sendirian kita cenderung lebih lemah. Perkumpulan dan pesekutuan adalah penting, karena di dalamnya ada dukungan bantuan dari saudara seiman  kita dalam menghadapi setiap masalah.
 Israel perlu seseorang yang belum terkontaminasi dengan pikiran negatif yang ditanam Goliat. Sehingga Tuhan pun mengirim Daud.
Lalu, mengapa harus Daud?
1.Daud memiliki pikiran dengan sudut pandang yang benar.Pikirannya dipenuhi oleh kebesaran dan kekuatan Tuhan.
2.Daud mempunyai strategi yang benar menghadapi raksasa. Ia memakai umban dan 5 batu licin, 1 batu untuk mengalahkan Goliat dan 4 batu sisanya dikemudian hari dipakai Daud untuk mengalahkan juga 4 raksasa yang lain. Semua terjadi karena campur tangan dan pertolongan Tuhan semata.
Zakharia 4:6 katakan Roh Tuhan adalah senjata kita. Strategi dan kekuatan kita hanya Yesus. Jika kita dalam keadaan tidak tenang masuklah ke dalam kamar, tutup dan kunci pintu, lalu berdoa, karena sumber damai sejahtera datangnya hanya dari Tuhan. Damai sejahtera itu tidak didapat dari mengosongkan pikiran, mengosongkan pikiran sebenarnya adalah strategi dan kesempatan iblis masuk dalam pikiran kita. Mari kita isi pikiran ini dengan Firman Tuhan yang sanggup menguatkan dan menolong kita.

1 komentar:

  1. amin, semoga pikiran kita diisi oleh pikiran yang benar yang dari Tuhan Yesus Kristus

    BalasHapus