KEKUATAN PIKIRAN POSITIP
( Pdt. Yoyong Ch. Santosa )
Ayat
pembacaan ini menegaskan betapa pentingnya mengisi pikiran dengan hal yang positif, karena apa yang kita pikirkan itu berdampak langsung
dengan kehidupan, perkataan dan tindakan kita. Tuhan menginginkan pikiran setiap orang percaya harus
di isi dengan semua yang benar, mulia, adil, suci, manis, semua yang sedap di dengar,
yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Untuk bisa memiliki pikiran yang selalu positif tersebut tidak ada jalan lain selain harus taat kepada Firman Tuhan.
Ini
berarti kita mengisi pikiran kita dengan Firman-Nya, takluk dan tunduk kepada Firman Tuhan setiap hari,dengan demikian maka kita akan melihat Tuhan menyatakan kuasa-Nya dan kasih-Nya di dalam hidup kita.
Namun pada kenyataannya, manakah yang lebih menguasai hidup kita? Apakah pikirin positif atau pikiran negatif ?
Hampir
semua orang menjawab hal
negatiflah
yang lebih sering
memenuhi pikirannya.
Padahal pikiran nengatif
dan buruk itu tidak mempunyai manfaat jika kita pikirkan. Dalam 1 Samuel pasal 17 diceritakan Daud yang mengalahkan
Goliat. Yang terjadi pasukan Israel ketakutan dengan perkataan Goliat.
Kisah ini memperlihatkan
bahwa apa yang kita dengar juga sangat berpengaruh pada pikiran kita.
Jika setiap
hari kita memikirkan hal-hal negatif, ketakutan, kecemasan, maka itulah yang akan
terjadi, sebaliknya jika pikirkan kita positif,maka kemenangan dan keberkatanlah yang akan kita peroleh.
Kisah Daud dan Goliat di 1 Samuel 17:1-3 dikatakan bahwa ketegangan terjadi
ketika kedua barisan pasukan berdiri
berhadapan, orang Filistin memiliki strategi untuk bertarung satu lawan satu, dimana pihak
yang menang akan menguasai yang kalah. Masalahnya ternyata Goliat tampil keluar sebagai perwakilan orang Filistin. Goliat adalah raksasa ganas yang sangat ahli dalam pertarungan satu lawan satu. Bahkan Saul sang raja Israel yang paling tinggi, tegap dan gagah pun
takut bahkan bersembunyi di perkemahan.
Goliat merupakan seorang raksasa
yang memiliki
tinggi hampir 3 meter, dengan ketopong tembaga di kepalanya dan mengenakan baju zirah bersisik
yang beratnya 57 kg. Ia mengenakan penutup kaki dari tembaga, dan memanggul lembing di pundaknya
dengan berat mata tombaknya saja mencapai 7kg. Bahkan ia juga memiliki asisten yang membawa perisai di
depannya untuk menahan segala bentuk serangan.
Tidak ada yang berani melawan Goliat, mendengar suaranya saja sudah membuat Saul dan prajuritnya ketakutan.
Ternyata perkataan dan teriakannya lebih berbahaya dari lembing yang dipegang Goliat. Teror atau
intimidasi sangatlah berbahaya. Dalam ayat 16 disebutkan setiap pagi dan petang selama 40 hari bangsa israel di teror,
diintimidasi oleh Goliat.
Goliat
memberi pikiran yang buruk, teror setiap hari bahwa tidak ada seorang Israel pun dapat melawan dia, bahwa bangsa Israel akan menjadi budak orang Filistin, dan akhirnya lambat laun bangsa Israel
mempercayai apa yang dikatakan Goliat itu.
Bukankah itu
yang dilakukan Goliat-Goliat jaman sekarang
pada pikiran kita?
Seringkali kita takut akan
hari esok,
kita takut gagal, takut akan sakit penyakit, hal-hal buruk menghantui
pikiran kita siang dan
malam, sehingga kita tidak percaya lagi serta meragukan kuasa dan kekuatan Tuhan.
Bahkan dalam ayat 24 bangsa Israel tidak hanya takut, tapi saat Goliat mendekati
perkemahaan orang Israel, mereka lari, suatu tindakan yang sangat
tidak normal
Tanpa disadari banyak Goliat yang
seringkali membuat kita bertindak tidak normal, sehingga rasa ketakutan ini muncul
ketika masalah maju selangkah demi
selangkah mendekati, dan akan membuat kita menjadi budak ketakutan seumur
hidup. Hati-hatilah dengan strategi iblis. Seperti halnya Goliat tidak
membiarkan orang Israel bersatu, ini juga yang dilakukan iblis pada kita, iblis
mengajak kita berperang satu lawan satu karena dia tahu bahwa kita akan kuat
jika kita bersatu.
Alkitab
dengan jelas menuliskan dalam Matius
18:20, "Sebab di mana
dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku
ada di tengah-tengah mereka." Oleh sebab itu iblis tidak suka dengan hal ini, karena
jika kita sendirian kita cenderung lebih lemah. Perkumpulan dan pesekutuan
adalah penting, karena di dalamnya ada dukungan bantuan dari saudara
seiman kita dalam menghadapi setiap
masalah.
Israel perlu seseorang yang belum
terkontaminasi dengan pikiran negatif yang ditanam Goliat. Sehingga Tuhan pun
mengirim Daud.
Lalu,
mengapa harus Daud?
1.Daud memiliki
pikiran dengan sudut
pandang yang benar.Pikirannya
dipenuhi oleh kebesaran dan kekuatan Tuhan.
2.Daud mempunyai
strategi yang benar menghadapi raksasa. Ia memakai umban dan 5 batu licin, 1 batu untuk mengalahkan Goliat dan 4 batu sisanya dikemudian hari dipakai Daud untuk mengalahkan juga 4 raksasa yang lain.
Semua terjadi karena campur tangan dan
pertolongan Tuhan semata.
Zakharia 4:6 katakan Roh
Tuhan adalah senjata kita. Strategi dan kekuatan kita hanya Yesus. Jika kita dalam keadaan
tidak tenang masuklah ke dalam kamar, tutup dan kunci pintu, lalu berdoa, karena sumber damai sejahtera datangnya hanya
dari Tuhan. Damai
sejahtera itu tidak didapat dari mengosongkan pikiran, mengosongkan pikiran sebenarnya
adalah
strategi dan kesempatan
iblis masuk dalam pikiran
kita. Mari kita isi pikiran ini dengan Firman
Tuhan yang sanggup menguatkan dan menolong kita.
amin, semoga pikiran kita diisi oleh pikiran yang benar yang dari Tuhan Yesus Kristus
BalasHapus