SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram

HIDUP OLEH IMAN PERCAYA
HABAKUK 2:1-4
(Pdt. Yoyong Ch. Santosa)
 


Dari apa yang diungkapkan oleh Habakuk ini, ada suatu sikap optimisme di tengah ketidakberdayaan. Apakah yang mendasari ayat ini ? Karena pada saat itu Habakuk sedang dalam keadaan penindasan (Habakuk 1:2). Jeritan ini bukan hanya terjadi pada saat ini saja tetapi ini sudah terjadi dari dulu. Habakuk berteriak kpd Tuhan karna sdh tdk tahan dengan kejahatan yang terjadi, namun Tuhan seakan-akan tidak mendengar.Bagaimana dengan kehidupan kita ?
Dalam Habakuk 1:4 dikatakan bahwa keadilan muncul terbalik karena orang fasik mengepung orang benar.Bukankah ini yang terjadi ?Orang benar makin terdesak sedangkan orang jahat semakin bebas.Habakuk berseru dan Tuhan menjawab. Habakuk 1 : 5. Ternyata Tuhan tidak diam. Ia tidak pernah membiarkan orang benar tertindas terus menerus. Tuhan menunggu waktu yang tepat, kita akan tercengang-cengang atas perbuatan dan karya-Nya yang heran. Sebenarnya kita tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mengalami dan melihat pertolongan Tuhan terjadi dalam hidup kita.
Bagaimana cara agar kita mengalaminya ? Apa yang harus kita kerjakan ?

Dalam Habakuk 2:1 -- pada saat mengalami kesulitan, seringkali kita justru tidak naik ke menara dan berdiri tegak. Justru yang terjadi kita turun ke bawah dan mencari pertolongan dari orang lain. Tetapi Habakuk tidak seperti itu. Ia menantikan apa yang difirmankan Tuhan yaitu di atas menara. Firman Tuhan berkata jangan melihat ke bawah terus.Jangan mengira Tuhan tidak mendengar setiap jeritan doa kita. Seringkli kita yang tidak mendengar jawaban Tuhan karena kita sibuk menoleh ke bawah.Kita perlu naik ke tempat yang lebih tinggi menantikan apa yang Tuhan firmankan.Setiap masalah kita serahkan kepada Tuhan dan kita harus berdoa agar kita naik ke lebih tinggi sehingga kita dapat melihat perbuatan tangan Tuhan.

Ayat 2-3 -- ini adalah iman percaya. Memang belum kelihatan, tapi kita harus menunggu dengan sabar dan penuh percaya bahwa Ia akan segera datang. Ay 4 -- orang benar tidak akan undur daripada Tuhan. Siapakah orang benar ? Firman Tuhan berkata tidak ada yg benar namun karena darah Yesus kita dibenarkan. Kita adalah orang benar. Kita mau menerima Ia sebagai Juruselamat kita. Hiduplah oleh iman. Jika kita tidak punya iman maka kita tidak bisa hidup dan tidak bisa mengalami hidup yang penuh kelimpahan. Tuhan menghendaki agar kita hidup dalam kelimpahan (Yoh 10:10)  


Rasa percaya itu penting dalam hidup kita. Meskipun kecil tapi kita mau belajar untuk percaya.Terkadang sebagai orang kristen kita meragukan Tuhan, padahal pertolongan Tuhan selalu datang.Kita tidak bisa hidup tanpa iman. Dalam kehidupan sehari hari pun kita perlu percaya walaupun tidak kelihatan.Belajarlah untuk menumbuhkan iman percaya itu setiap hari. Bukan hanya ketika ada masalah saja kita percaya. Iman adalah kunci dari kehdupan kita. Iman harus tetap kita gunakan dalam setiap perjalanan kehidupan kita. Seringkali kita dapatkan bahwa iman kita diuji dan kita harus tetap bersiap sedia jangan pernah lengah. Dalam peperangan kita harus tahu siapa musuh dalam hidup kita. Musuh kita adalah kekuatan kuasa kegelapan. Ketika kita mengalami kesesakan kadang kita tidak tahu siapa musuh kita dan malah menyalahkan orang di sekitar kita bahkan Tuhan.

Secara_sederhana_ada_2_macam_iman_:

1. Iman berdasarkan panca indra = Berdasar pada apa yang kita lihat. Contoh : iman Thomas.
2. Iman berdasarkan Firman Tuhan adalah keyakinan terhadap yang belum kita lihat.
Banyak orang kristen ingin berkat seperti Abraham. Tetapi memakai iman Thomas. Jika ingin berkat seperti Abraham maka iman kita juga harus seperti Abraham. Roma 4 : 18-21  ini adalah iman yang benar. Iman yang tidak didasari pada panca indra kita. Imam seperti Abraham, ia tahu ia tidak punya dasar untuk berpijak secara jasmani tetapi ia tetap memegang  janji Tuhan dan pada akhirnya Allah menepati janjiNya_kepada_Abraham.

Hari hari ini ada begitu banyak yang kita alami, tetapi kita harus tetap bersukacita. Tuhan pasti menolong.
Yakobus 1:2-4 -- mustahil seorang dalam keadaan susah bisa gembira dan senang. Tetapi dikatakan anggaplah sebagai kebahagiaan.-  Amin.
                                                                   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar