RAGI KERAJAAN ALLAH
MATIUS 13:33
(Pdt.Yoyong Ch.Santosa)
Dalam
suatu kerajaan terdapat 3 unsur mutlak yaitu raja, rakyat, dan daerah
kekuasaan.
Dalam
Kerajaan Allah, yang menjadi Raja adalah Allah, rakyatnya adalah kita yang
percaya kepada-Nya, dan sebagai rakyat kita harus tunduk dan taat pada tata
cara dan hukum dari Allah. Bukan kita yang mengatur tapi Dialah yang mengatur.
Allah harus menjadi Raja atas seluruh aspek kehidupan kita.
Dalam
Matius pasal 5-7 Yesus dengan jelas memplokamirkan tata cara kehidupan di
Kerajaan Allah, dan jika kita mau disebut sebagai warga Kerajaan Allah maka
kita harus memahami bagaimana tata cara dan hukum yang berlaku dalamnya.
Matius6:33,
hidup manusia ditandai dengan kegiatan mencari. Mencari makan, nafkah,
kepandaian, teman, keselamatan, kesembuhan, dsb. Jika mencari tentu kita tidak
duduk diam, tetapi bergerak dan berusaha. Harus penuh perhatian dan tekun untuk
mencari Kerajaan Allah agar kita mendapatkan kerajaan itu. CARILAH DAHULU,
artinya harus didahulukan sebelum mencari hal-hal yang lain. Jika demikian maka
semua yang lainnya yang kita butuhkan akan ditambahkan kepada kita.
Dalam
ayat nats, tepung tiga sukat yang berisi 36 liter/36 kg itu hanya diberi ragi
sedikit, namun kemudian keseluruhannya menjadi khamir.
Pengaruh
ragi awalnya memang tidak tampak, namun perlahan-lahan ragi itu akan bekerja
dan seluruhnya akan berubah.
Demikian
juga dengan Ragi kerajaan Allah yang bekerja dalam kehidupan kita, tidak
kelihatan, tapi lama-lama kita akan merasakan ada sesuatu yang diubahkan. Tidak
dituntut untuk beramai-ramai datang mencari Kerajaan Allah, karena dilihat
bukanlah keramaianya saat kita datang beribadah tetapi perubahan yang terjadi
dalam kehidupan kita akibat dari Kerajaan Allah itu.
Sebab
jika Ragi Keraajaan Allah sudah bekerja dalam hidup kita, maka kita tidak akan
bisa diam, akan ada sesuatu yang mendorong kita untuk bergerak dan terus
berkembang di dalam Tuhan.
Bagaimanakah
Ragi Kerajaan Allah merubah kehidupan kita?
LAKUKAN SEBUAH REVOLUSI
Yaitu
suatu perubahan yang cepat, benar-benar nyata dan kelihatan dampaknya.
Mengakui
setiap pelanggaran kita, meminta ampun kepada Tuhan, serta berjanji dan
berusaha untuk tidak melakukannya lagi.
Biarkanlah
ragi itu bekerja, hingga dalam hidup kita ada revolusi rohani yang cepat ke arah
yang sempurna. Ada
beberapa macam revolusi, dan salah satunya adalah revolusi moral.
Seperti Paulus yang awalnya memiliki moral jahat,
brutal, pemarah, tidak segan-segan memburu dan membunuh orang percaya,
namun ketika Tuhan sendiri yang menangkapnya, ia
langsung melakukan suatu revolusi, menyerahkan dirinya pada Tuhan dan
mengijinkan Allah sepenuhnya memerintah dalam hidupnya, melakukan apa yang
Tuhan kehendaki.
Selain itu, jika kita ingin melihat orang lain
berubah, ingatlah bahwa kita harus terlebih dahulu berubah maka perubahan dalam
diri kita akan berdampak dan mengubah orang lain. Berubah dan belajarlah untuk
menempatkan Yesus sebagai raja, mengutamakan-Nya dalam kehidupan kita, dan
tidak hanya mencari-Nya saat kita butuh saja. Sebab jika kita koreksi dengan
benar, banyak diantara kita tidak menempatkan Yesus di tempat pertama, ternyata
Yesus bukan segala-galanya dalam hidup kita. Seringkali Dia segala-galanya jika
kita sedang butuh saja. Tetapi mulai saat ini kita mau berkata ‘Engkaulah Raja
dan terutama dalam hidupku’.
Mungkin hari-hari ini adalah hari-hari yang baik
untuk kita lebih mengerti bagaimana kehendak dan rencana Tuhan. Saat ini kita sedang dihentar dan diarahkan
dengan ragi kerajaan Allah agar kita makin dibentuk makin dipulihkan menjadi
generasi yang sempurna bagi Allah. Waktu yang kita punya adalah waktu yang
sangat singkat maka dari itu berubahlah secara cepat, karena sebentar lagi
Yesus data.ng. Jadikanlah Dia Raja dan terutama dalam kehidupan kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar