KELEMAHAN dan DOSA PONTIUS PILATUS
YOHANES 19:1-6
(Kotbah Pdt. Yoyong Ch. Santosa)
Ibadah Raya 20 Maret 2016
Ibadah Raya 20 Maret 2016
Kasih Allah adalah kasih yang utuh. Ia memberi secara
utuh dengan memberi seluruh kehidupannya di atas kayu salib demi manusia. Ia
juga mengampuni secara utuh dengan menghapus semua dosa mengubah kita menjadi
manusia yang baru.
Mungkin kita sering melihat dan mendengar alur kisah
tentang penyaliban Tuhan Yesus, sehingga kita hafal kisahnya, namun akhirnya
kita menganggap itu sebagai hal yang biasa bahkan tanpa memiliki makna apa-apa.
Tapi marilah kita belajar untuk mengerti dari sudut pandang yang berbeda kisah
ini dan kita alami arti yang khusus dalam perjalanan kerohanian kita. Sebab ada
banyak orang Kristen yang berkata percaya kepada Kristus tetapi menyangkal
salib. Mereka percaya salib Kristus merubah hidup menjadi baru, namun sering
kali dosa mengikat kemana-mana dan telah mendarah daging. Tapi mari kita
percaya bahwa Tuhan mampu melepaskan belenggu dosa yang mengikat kita.
1. Dosa Kompromis
Pilatus tahu
dengan jelas Yesus tidak bersalah dan harus dibebaskan, namun ‘musuh’ Yesus
menginginkan kematian-Nya. Akhirnya dengan hasrat untuk menyenangkan banyak
orang maka ia coba untuk berkompromis dan memutuskan untuk menyesah Yesus
dengan harapan orang banyak yang melihat kondisi Yesus yang telah hancur akan
simpati dan melepaskan tuntutan mereka.
Namun mereka malah menjadi lebih nyaring menuntut penyaliban Yesus.
Kita harus ingat bahwa dalam kerohanian, yang benar harus dikatakan
benar, dan yang salah dikatakan salah. Sikap kompromis dengan dosa akan
berakhir dengan kegagalan.
2. Dosa Ketidakadilan
Ketidakadilan Pilatus yaitu membiarkan Yesus yang tidak bersalah
dijatuhi hukuman, padahal dalam Lukas 23 ayat 4, 14 dan 22 dengan jelas Pilatus
sendiri mengatakan bahwa Yesus tidak bersalah.
3. Dosa Pengecut
Demi mempertahankan jabatan yang disandangnya, ia menghukum Yesus yang
tidak bersalah. Dalam Yohanes 19:12 Pilatus diancam dan hal itu menciutkan
hatinya, karena ia tahu jika hal itu sampai terjadi ia pasti kehilangan
kedudukannya bahkan nyawanya.
Sekarang ini banyak orang meninggalkan Yesus karena dosa pengecut ini.
Diancam dengan pertanyaan-pertanyaan ‘Jabatan atau Yesus?’, ‘Jodoh atau Yesus?’ suatu pilihan-pilihan
yang sebenarnya tidak sulit tetapi seringkali dibuat sulit, pertanyaan yang
sebenarnya kita tahu jawaban, yaitu hanya YESUS .
4. Dosa Kemunafikan
Munafik adalah orang yang kelihatannya baik tapi sesungguhnya
sebaliknya. Pilatus tahu akan kesalahan dirinya, tetapi kemudian ia mengambil
baskom berisi air dan membasuh_tangannya, memercikannya. Ia berusaha melepas tanggung
jawab. Sadarlah saudara, banyak orang yang memperlakukan Yesus seperti ini, mereka
menjadi Kristen-Kristen munafik, yang nampak -nya suci kudus, tetapi bagaimana
karakternya saat mereka berada di luar sana? Menjadi saksikah?
Dalam sejarah, lima tahun setelah kejadian di
atas, karir Pilatus berakhir. Ada
tindakan Pilatus yang terlalu kejam, yaitu membantai orang-orang Samaria yang
sebenarnya setia pada kaisar Roma, dan ia pun dipanggil pulang ke Roma. Ketika dalam perjalanan pulang ke Roma,
Pilatus menghilang dan tidak pernah sampai di Roma, kabarnya dia telah bunuh
diri. Paskah tidak hanya sekedar suatu cerita tapi benar-benar nyata dan
terjadi, juga bagi kehidupan kita sampai sekarang ini. Satu-satunya yang boleh
hadir dalam kehidupan kita hanya Yesus, tidak ada yang lain sebab begitu besar
pengorbanan yang Dia berikan bagi kita. Mari kita persiapkan hati kita untuk
menyambut Paskah, mengenang pengorbanan Yesus yang luar biasa bagi
kita.Janganlah ada dosa-dosa seperti yang dilakukan Pilatus dalam hidup kita dan
biarlah satu-satunya yang kita pegang hanya Yesus. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar