SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram


KELEMAHAN dan DOSA PONTIUS PILATUS
YOHANES 19:1-6
(Kotbah Pdt. Yoyong Ch. Santosa)
Ibadah Raya 20 Maret 2016


Kasih Allah adalah kasih yang utuh. Ia memberi secara utuh dengan memberi seluruh kehidupannya di atas kayu salib demi manusia. Ia juga mengampuni secara utuh dengan menghapus semua dosa mengubah kita menjadi manusia yang baru.
Mungkin kita sering melihat dan mendengar alur kisah tentang penyaliban Tuhan Yesus, sehingga kita hafal kisahnya, namun akhirnya kita menganggap itu sebagai hal yang biasa bahkan tanpa memiliki makna apa-apa. Tapi marilah kita belajar untuk mengerti dari sudut pandang yang berbeda kisah ini dan kita alami arti yang khusus dalam perjalanan kerohanian kita. Sebab ada banyak orang Kristen yang berkata percaya kepada Kristus tetapi menyangkal salib. Mereka percaya salib Kristus merubah hidup menjadi baru, namun sering kali dosa mengikat kemana-mana dan telah mendarah daging. Tapi mari kita percaya bahwa Tuhan mampu melepaskan belenggu dosa yang mengikat kita.
Berbicara mengenai Pontius Pilatus, ia adalah orang Romawi,  yang ditugaskan datang bekerja ke Palestina karena Palestina saat itu adalah jajahan Romawi. Tugasnya tidaklah mudah, karena ia adalah seorang gubernur yang seringkali menangani persidangan. Suatu pagi – yang diperkirakan di hari Jumat tanggal 6 April 30 Masehi – saat Yesus diseret ke hadapannya, Pilatus tidak menyadari bahwa pagi itu adalah pagi yang menentukan kehidupannya. Saat itu ia harus membuat suatu keputusan besar, meski pun awalnya tampak suatu pergumulan, namun akhirnya ia menentukan keputusan yang salah. Marilah kita melihat dan belajar dari kelemahan-kelemahan Pilatus agar jangan sampai keputusan yang kita ambil menbuat kita jatuh dalam dosa.
1.      Dosa Kompromis
Pilatus tahu dengan jelas Yesus tidak bersalah dan harus dibebaskan, namun ‘musuh’ Yesus menginginkan kematian-Nya. Akhirnya dengan hasrat untuk menyenangkan banyak orang maka ia coba untuk berkompromis dan memutuskan untuk menyesah Yesus dengan harapan orang banyak yang melihat kondisi Yesus yang telah hancur akan simpati dan melepaskan tuntutan mereka.
Namun mereka malah menjadi lebih nyaring menuntut penyaliban Yesus.
Kita harus ingat bahwa dalam kerohanian, yang benar harus dikatakan benar, dan yang salah dikatakan salah. Sikap kompromis dengan dosa akan berakhir dengan kegagalan.

2.    Dosa Ketidakadilan
Ketidakadilan Pilatus yaitu membiarkan Yesus yang tidak bersalah dijatuhi hukuman, padahal dalam Lukas 23 ayat 4, 14 dan 22 dengan jelas Pilatus sendiri mengatakan bahwa Yesus tidak bersalah.

3.    Dosa Pengecut
Demi mempertahankan jabatan yang disandangnya, ia menghukum Yesus yang tidak bersalah. Dalam Yohanes 19:12 Pilatus diancam dan hal itu menciutkan hatinya, karena ia tahu jika hal itu sampai terjadi ia pasti kehilangan kedudukannya bahkan nyawanya.
Sekarang ini banyak orang meninggalkan Yesus karena dosa pengecut ini. Diancam dengan pertanyaan-pertanyaan ‘Jabatan atau Yesus?’,  ‘Jodoh atau Yesus?’ suatu pilihan-pilihan yang sebenarnya tidak sulit tetapi seringkali dibuat sulit, pertanyaan yang sebenarnya kita tahu jawaban, yaitu hanya YESUS .
4.    Dosa Kemunafikan
Munafik adalah orang yang kelihatannya baik tapi sesungguhnya sebaliknya. Pilatus tahu akan kesalahan dirinya, tetapi kemudian ia mengambil baskom berisi air dan membasuh_tangannya,  memercikannya. Ia berusaha melepas tanggung jawab. Sadarlah saudara, banyak orang yang memperlakukan Yesus seperti ini, mereka menjadi Kristen-Kristen munafik, yang nampak -nya suci kudus, tetapi bagaimana karakternya saat mereka berada di luar sana? Menjadi saksikah?

Dalam sejarah, lima tahun setelah kejadian di atas,  karir Pilatus berakhir. Ada tindakan Pilatus yang terlalu kejam, yaitu membantai orang-orang Samaria yang sebenarnya setia pada kaisar Roma, dan ia pun dipanggil pulang ke Roma.  Ketika dalam perjalanan pulang ke Roma, Pilatus menghilang dan tidak pernah sampai di Roma, kabarnya dia telah bunuh diri. Paskah tidak hanya sekedar suatu cerita tapi benar-benar nyata dan terjadi, juga bagi kehidupan kita sampai sekarang ini. Satu-satunya yang boleh hadir dalam kehidupan kita hanya Yesus, tidak ada yang lain sebab begitu besar pengorbanan yang Dia berikan bagi kita. Mari kita persiapkan hati kita untuk menyambut Paskah, mengenang pengorbanan Yesus yang luar biasa bagi kita.Janganlah ada dosa-dosa seperti yang dilakukan Pilatus dalam hidup kita dan biarlah satu-satunya yang kita pegang hanya Yesus.   Amin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar