YANG LEMAH DIPAKAI ALLAH - 1 KORINTUS 1:25-31
( Ibadah Raya 24 April 2016 - Pdt. Yoyong Ch. Santosa )
( Ibadah Raya 24 April 2016 - Pdt. Yoyong Ch. Santosa )
Setiap orang memiliki
kelemahannya masing-masing, dan seringkali kelemahan itu membuat kita marah,
kecewa, putus asa, dan merasa tidak berdaya. Namun kelemahan itu janganlah
membuat kita jatuh, sebab pada saat kita lemah justru Allah menyatakan
kuasa-Nya. Dalam ayat nats menunjukan bahwa Tuhan tidak memakai orang-orang
yang merasa mampu dan kuat, tetapi justru memakai orang yang lemah untuk memalukan
yang kuat.
Dalam kelemahan kita harus tetap mengandalkan Tuhan, karena hanya Tuhan yang sanggup melakukan perkara besar dalam hidup kita. Ingatlah bahwa Allah memakai orang-orang yang lemah melalui persoalan untuk menyatakan kehendak-Nya, sebab kelemahan membuat kita merasa tidak mampu dan selalu ingin di dekat-Nya serta selalu ingin berkomunikasi, bertanya kepada Tuhan.
Terdapat
4 perkara mengapa kita ditempatkan dalam posisi yang lemah:
1.Kelemahan
membuat seseorang menanti-nantikan Tuhan (Yesaya 40:31)
Titik kelemahan seseorang sebenarnya justru berada
pada kekuatannya atau sesuatu yang mereka andalkan seperti kekayaan,
ketampanan, dan kekuatan.Seperti bangsa Israel yang merasa telah kuat dan
hebat, yang kemudian meminta seorang raja. Padahal sebelumnya mereka dipimpin
oleh seorang hakim sebagai perantara mereka dengan Tuhan, dengan kata lain
mereka dipimpin langsung oleh Tuhan. Mereka mengabaikan pimpinan Tuhan, mereka
merasa tidak butuh Tuhan lagu dan hanya membutuhkan raja. Namun akhirnya kita
tahu bahwa Saul yang dipilih menjadi raja, seorang yang meskipun tampak gagah
dan cocok menjadi raja, tetapi tidak memiliki roh Tuhan di dalam dirinya.
2.Kelemahan
membuat seseorang menghargai kasih dan anugerah Allah (1 Kor 15:910)
Paulus merasa ia yang paling hina dari para rasul,
sebab ia memiliki masa lalu yang paling buruk. Dulu sebagai seorang farisi ia
membenci dan membunuh orang yang percaya Allah, namun sekarang ia menghargai
kasih dan anugerah Tuhan kepadanya sehingga ia bekerja lebih keras untuk Tuhan.
Selain sebagai tukang tenda untuk mncukupi kehidupannya, ia juga menulis
surat-surat bahkan setengah dari kitab perjanjian baru merupakan hasil tulisan
Paulus.
3. Kelemahan membuat seseorang bisa
bersyukur (2
Kor 12:9-10)
Bukan
kecewa dan bersungut-sungut, tapi dalam kelemahan kita dituntut untuk bersyukur,
sebab kuasa Tuhan akan menjadi sempurna dalam hidup kita. Paulus mengalami sendiri
hal itu. Ia yang awalnya mengalami masa keemasan, terkenal, disegani dan
ditakuti oleh banyak orang, namun dengan tiba-tiba Tuhan memanggilnya dan
memberi identitas baru yaitu sebagai seorang rasul. Meski tidak lagi disegani
namun Paulus bersyukur, sebab ia tahu bahwa Tuhan lebih berharga dari apapun di
dalam dunia ini.
Namun
seringkali kita lupa bersyukur saat hidup kita baik-baik saja, padahal dalam
keadaan baik-baik pun kita harus selalu bersyukur. Maka dari itu seringkali Tuhan
ijinkan kondisi tidak baik menghampiri hidup kita agar kita belajar bersyukur.
4. Kelemahan membuat seseorang dapat
bekerjasama (Efesus 4:3)
Allah menggunakan orang-orang yang merasa
diri lemah, sebab orang yang seperti ini akan selalu merasa membutuhkan orang
lain dan membutuhkan Tuhan. Mereka siap bekerjasama dengan orang lain dan
Tuhan. Dengan menyadari kita memiliki banyak kelemahan, kita siap untuk saling
membantu dalam pelayanan, dan memohon pertolongan Tuhan.
Karakter
orang yang selalu bergantung dan rendah hati inilah yang selalu diberkati
Tuhan.
Janganlah
kita merasa kuat dan mampu melayani Tuhan. Belajarlah dari Paulus yang merasa
tidak mampu dengan identitas barunya sebagai rasul, tetapi malah mengalami
kuasa Tuhan nyata dalam pelayanannya. Belajarlah untuk mengakui kelemahan diri
dan rindulah untuk dipakai Tuhan demi kemuliaan nama-Nya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar