SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram

BENARKAH IBLIS MEMBUAT HIDUP KITA 

MENJADI LEBIH BAIK? 

YEHEZKIEL 8:16

Ibadah Raya 31 Juli 2016 - Pdm. Yehuda Yermiadi



Dalam  ayat nats kita bisa melihat suatu gambaran dari orang-orang yang tadinya menyembah Tuhan tapi kemudian berubah menyembah dewa matahari di sebelah timur. Hal serupa juga terdapat dalam Yeremia 44:16-18 yang merupakan jawaban umat yang tidak mau ditegur oleh Yeremia dan tidak mau menyembah Tuhan lagi. Di sini justru mereka berbalik dari Allah yang hidup kepada ratu sorga, yang mereka anggap dapat memberikan cukup makanan, kebahagiaan, dan tidak mengalami penderitaan.

Lalu siapakah yang disebut ratu sorga dan dewa matahari itu?


Dalam Kejadian 10:8 terdapat seorang yang bernama Nimrod yang merupakan pendiri kerajaan Babel. Nimrod dalam bahasa Ibrani berarti ‘Melawan Allah’, yang dalam sejarah Babilon, Nimrod dikatakan memiliki ibu sekaligus istri bernama Semiramis. Menurut perkembangan selanjutnya Nimrod dianggap sebagai dewa matahari, dan Semiramis dianggap sebagai ratu sorga. Mereka adalah gambaran dan alat yang digunakan iblis untuk melawan Allah.

Pertanyaan selanjutnya, apakah memang seperti itu iblis bisa lakukan? Memberikan kelimpahan, kebahagiaan dan terhindar dari penderitaan?

Seperti saat Yesus dicobai oleh iblis, iblis menawarkan kekayaan dan kekuasaan dunia asal Yesus sujud menyembahnya. Memang Iblis bisa memberikan kekayaan, kekuasaan, 'kebahagian', dan menghilangkan ‘penderitaan’ pada orang-orang yang menyembahnya, namun ketika mereka berhenti menyembah maka iblis juga akan bereaksi dan membuat agar mereka terikat untuk menyembah dia.

Yesaya 14:12-14 merupakan ungkapan yang ditujukan kepada lucifer yang ingin disembah seperti Allah.  Judul perikop pasal 14 yakni ‘Ejekan tentang raja Babel’ disini menunjukan bahwa menara Babel dibuat untuk menyamai Allah. Maka akhirnya Tuhan mengacaukan bahasa mereka, namun pola penyembahan babel rupanya terbawa dan menyebar ke seluruh dunia.

Dalam Daniel 3:1 patung emas Nebukadnezar yang harus disembah Sadrakh, Mesakh dan Abednego jika dilihat dari ukurannya maka itu bisa jadi adalah tugu penyembahan dewa matahari dengan bentuk seperti menara babel. Tantangan untuk menyembah Allah atau menyembah iblis ini juga terjadi sampai sekarang, sehingga seperti ada persaingan penyembahan yang terjadi karena iblis ingin menyaingi Allah. Sampai pada akhir jaman ini iblis tetap melancarkan serangannya dan ingin disembah melalui jaringan iluminati (tatanan dunia baru), yang simbolnya merupakan simbol menara babel serta dewa matahari mesir kuno warisan babel.

Kembali ke tema, benarkah iblis membuat hidup kita menjadi lebih baik?

Dalam Kejadian 3:1 ular disini adalah gambaran dari iblis, sebab dalam Kejadian 3:14 ular setelah dikutuk maka ia memakan debu tanah, dimana hal ini sangat berlawanan dengan kenyataan sekarang bahwa makanan ular bukan debu tanah. Dalam Kejadian 2:7 dapat dilihat bahwa ‘debu tanah’ yang merupakan makanan ular cerdik itu adalah manusia. 1 Petrus 5:8 mengatakan bahwa iblis mencari dan menelan manusia. Ketika manusia ditelan oleh iblis maka orangnya tidak kelihatan dan yang kelihatan adalah iblisnya, yang kelihatan adalah kelakuannya yang seperti iblis.

Markus 5:1-5, ketika iblis menelan manusia maka iblis seperti kembali mendapat kekuatan dan dampaknya merusak manusia.  Seperti Yudas yang hidupnya lebih terarah pada kenikmatan dunia yang ditawarkan iblis, sehingga saat perjamuan kudus, yang seharusnya menjadi satu roh dengan Tuhan, tetapi Yudas yang hatinya kepada setan malah kerasukan iblis (Baca Yoh 13:27). Pada akhir hidupya Yudas memutuskan untuk gantung diri, lalu ia jatuh tertelungkup dan perutnya terbelah sehingga isi perutnya tumpah keluar (Kis 1:18), inilah gambaran bahwa iblis tidak mau orang yang sudah dikuasainya mati dengan baik-baik, iblis mau memancing manusia melalui tawaran-tawaran yang mengikat dan akhirnya menghancurkan hidup manusia.

Kejadian 3:15 menunjukan bahwa manusia sudah seharusnya tidak berkompromi dengan iblis dan dosa. Manusia seharusnya bukan berteman dengan iblis tetapi bermusuhan dengannya. Sebaliknya, sesuai Ulangan 29:5 kita harus mau dipimpin oleh Tuhan. Pakaian dalam Wahyu 3:4 berbicara tentang kekudusan, dan kasut berbicara tentang kesaksian hidup, keduanya tidak akan rusak selama Tuhan yang memimpin hidup kita. Sebab ada banyak orang yang ketika mengalami padang gurun, mereka tidak mau dipimpin Tuhan sehingga pada akhirnya pakaian dan kasutnya menjadi rusak, hidupnya berisikan persungutan, dan hidupnya menjadi berantakan.

Maka 2 Korintus 6:17-18 mengingatkan kita untuk keluar dari mereka yang tidak hidup kudus, dan yang hidupnya tidak menyembah Yesus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar