SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram

"IMAN DOOR PRIZE, PUTUS ASA atau KEMENANGAN" (1 Raja-raja 19:8-18)
(Ibadah Raya 13 Nopember 2016 - Pdt Yoyong Ch. Santosa)

Bagaimana seseorang tetap bisa berdiri di tengah badai? Hari-hari ini dunia sedang bergelora, bukan hanya kondisi alamnya saja tetapi juga dalam kehidupan kita. Inilah penggenapan Firman Tuhan dan kita harus tetap berdiri teguh ditengah badai kehidupan dalam dunia ini. Dunia yang terus terjadi masalah gejolak yang tidak habis-habisnya. Bahkan di negara besar  seperti Amerika juga terjadi gejolak setelah terpilihnya presiden Amerika. Kitapun selalu mengalami masalah yang tidak habis-habisnya. Sama seperti nabi Elia dalam pembacaan Firman Tuhan yang kita akan kita baca, Elia mengalami ancaman pembunuhan. Elia mengalami masalah yang lura biasa, oleh karenanya kita akan belajar tentang Elia dalam kitab raja-raja ini.
Di waktu sebelumnya Elia berhasil mengalahkan 450 nabi Baal. Mari kita belajar apa yang ingin Tuhan sampaikan bagi kita umatnya (1 Raja-raja 19:8-19). Pengalaman Elia sebagai nabi yang diutus oleh Allah sangat luar biasa, mari kita lihat beberapa peristiwa perjalanan Elia tentang imannya yang kokoh dan tetap kuat, yaitu:
  1.  (1 Raja-raja 18:20-46), Kristen dengan iman door prize

Yaitu anak Tuhan  yang hanya mencari berkat Tuhan saja. Elia yang gagah berani tanpa takut mampu mengalahkan 450 nabi Baal di gunung Karmel (1 Raja-raja 18:20-46). Elia tahu bagaimana besarnya kuasa Tuhan yang menguasainya. Peristiwa ini mencerminkan kuasa Allah yang mampu melakukan perkara ajaib dan dahsyat yang mampu melampaui kuasa apapun dalam dunia. Iman kristen seperti ini yang merasakan senang yang sementara saja, senang akan mujizat tetapi bukan mencari Yesus sang pemberi door prize tersebut. Ukuran yang dipakai hanya berkat dan berkat saja, datang beribadah hanya untuk hiburan spiritual. Mencari berkat saja dalam melakukuan ibadah. Iman seperti ini sangatlah mudah goyang. Karena itu jadilah Kristen yang memberkati.                                                                                                                                     2.  (1 Raja-raja 19:1-8), Iman Putus Asa
  Elia ketika diperhadapkan dengan Izebel ia begitu ketakutan. Ketika di bawah pohon arar ia mengeluh dan putus asa. Ia tertidur dalam keadaan frustasi dan depresi hingga Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk membangunkan Elia dan memberinya makan. Tidak ada mujizat lagi yang menggentarkan namun inilah bukti kasih pemeliharaan Tuhan. Mungkin sehari-hari kita hanya menghadapi hal yang biasa-biasa saja, namun Tuhan tetap memberikan bukti pemeliharaannya pada kita. Bersyukurlah! Dalam keputusasaan seringkali kita merasa Tuhan tidak hadir dan menolong kita, tetapi waktu keadaan tersebutpun Tuhan tetap memelihara kita.  Contohlah kehidupan Elia, ia mengadu kepada Tuhan. Seringkali kita sebagai manusia ketika menghadapi masalah kita akan lebih banyak datang kepada manusia daripada kepada Tuhan. Inilah yang disebut iman keputusasaan, iman yang selalu berharap pada manusia. Dan ketika kita datang kepada Tuhan dengan persoalan kita, kita tahu bahwa Tuhan akan menolong, inilah yang disebut iman pengharapan, iman yang selalu berharap pada Tuhan. Yang  selalu  mengadukan masalahnya pada Tuhan. Punyailah iman pengharapan dalam Tuhan.
3. (1 Raja-raja 19:9-18),  Iman Kemenangan.
Elia dibawa Tuhan ke gunung Allah yaitu ke gunung Horeb, Elia mengalami pengalaman yang luar biasa,  Elia ada di dalam hadirat Tuhan, keindahan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Allah hadir kepada Elia. Bagaimana Allah hadir? Allah tidak hadir di hal-hal yang spektakuler baik dalam angin besar maupun gempa. Tetapi, Tuhan hadir di dalam ketenangan dan  kesederhanaan, disanalah Yesus hadir. Dibandingkan peristiwa di gunung Karmel dan di padang gurun, di gunung Horeb inilah pengalaman yang seringkali kita alami. Ketika Tuhan menggerakkan kita untuk berdoa saat keadaan tubuh kita letih, apakah kita akan lakukan? Sama halnya Elia ketika Tuhan datang kepada Elia, Allah bertanya padanya;  apakah pekerjaanmu disini Elia? Itu yang Tuhan tanya dan Elia menjawab bahwa ia bekerja segiat-giatnya dan sungguh-sungguh untuk  Tuhan, inilah iman yang membawa kepada kemenangan. Ditengah gejolak dunia, badai masalah yang menghadang, Tuhan Yesus sediakan tempat yang sejuk dan tenang untuk kita dapat  menghadapi semuanya. Di gunung Horeb Tuhan hadir untuk kita yang rindu mengalami kemenangan.
Diberkati yang membaca, merenungkan serta melakukan Firman-Nya.    Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar