"IMAN DOOR PRIZE, PUTUS ASA atau KEMENANGAN" (1 Raja-raja 19:8-18)
(Ibadah Raya 13 Nopember 2016 - Pdt Yoyong Ch. Santosa)
Bagaimana seseorang
tetap bisa berdiri di tengah badai? Hari-hari ini dunia sedang bergelora, bukan
hanya kondisi alamnya saja tetapi juga dalam kehidupan kita. Inilah penggenapan
Firman Tuhan dan kita harus tetap berdiri teguh ditengah badai kehidupan dalam
dunia ini. Dunia yang terus terjadi masalah gejolak yang tidak habis-habisnya.
Bahkan di negara besar seperti Amerika juga
terjadi gejolak setelah terpilihnya presiden Amerika. Kitapun selalu mengalami
masalah yang tidak habis-habisnya. Sama seperti nabi Elia dalam pembacaan Firman
Tuhan yang kita akan kita baca, Elia mengalami ancaman pembunuhan. Elia
mengalami masalah yang lura biasa, oleh karenanya kita akan belajar tentang
Elia dalam kitab raja-raja ini.
Di waktu sebelumnya Elia berhasil mengalahkan
450 nabi Baal. Mari kita belajar apa yang ingin Tuhan sampaikan bagi kita
umatnya (1 Raja-raja 19:8-19). Pengalaman Elia sebagai nabi yang diutus oleh Allah
sangat luar biasa, mari kita lihat beberapa peristiwa perjalanan Elia tentang
imannya yang kokoh dan tetap kuat, yaitu:- (1 Raja-raja 18:20-46), Kristen dengan iman door prize
Yaitu anak Tuhan
yang hanya mencari berkat Tuhan saja. Elia yang gagah berani tanpa takut
mampu mengalahkan 450 nabi Baal di gunung Karmel (1 Raja-raja 18:20-46). Elia tahu bagaimana
besarnya kuasa Tuhan yang menguasainya. Peristiwa ini mencerminkan kuasa Allah
yang mampu melakukan perkara ajaib dan dahsyat yang mampu melampaui kuasa
apapun dalam dunia. Iman kristen seperti ini yang merasakan senang yang sementara
saja, senang akan mujizat tetapi bukan mencari Yesus sang pemberi door prize
tersebut. Ukuran yang dipakai hanya berkat dan berkat saja, datang beribadah
hanya untuk hiburan spiritual. Mencari berkat saja dalam melakukuan ibadah. Iman
seperti ini sangatlah mudah goyang. Karena itu jadilah Kristen yang memberkati. 2. (1 Raja-raja
19:1-8), Iman
Putus Asa
Elia ketika diperhadapkan dengan Izebel ia
begitu ketakutan. Ketika di bawah pohon arar ia mengeluh dan putus asa. Ia
tertidur dalam keadaan frustasi dan depresi hingga Tuhan mengutus malaikat-Nya
untuk membangunkan Elia dan memberinya makan. Tidak ada mujizat lagi yang
menggentarkan namun inilah bukti kasih pemeliharaan Tuhan. Mungkin sehari-hari
kita hanya menghadapi hal yang biasa-biasa saja, namun Tuhan tetap memberikan
bukti pemeliharaannya pada kita. Bersyukurlah! Dalam keputusasaan seringkali
kita merasa Tuhan tidak hadir dan menolong kita, tetapi waktu keadaan
tersebutpun Tuhan tetap memelihara kita.
Contohlah kehidupan Elia, ia mengadu kepada Tuhan. Seringkali kita
sebagai manusia ketika menghadapi masalah kita akan lebih banyak datang kepada
manusia daripada kepada Tuhan. Inilah yang disebut iman keputusasaan, iman yang
selalu berharap pada manusia. Dan ketika kita datang kepada Tuhan dengan
persoalan kita, kita tahu bahwa Tuhan akan menolong, inilah yang disebut iman
pengharapan,
iman yang selalu berharap pada Tuhan. Yang selalu
mengadukan masalahnya pada Tuhan. Punyailah iman pengharapan dalam
Tuhan.
3.
(1 Raja-raja 19:9-18),
Iman
Kemenangan.
Elia
dibawa Tuhan ke gunung Allah yaitu ke gunung Horeb, Elia mengalami pengalaman
yang luar biasa, Elia ada di dalam
hadirat Tuhan, keindahan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata. Allah hadir
kepada Elia. Bagaimana Allah hadir? Allah tidak hadir di hal-hal yang
spektakuler baik dalam angin besar maupun gempa. Tetapi, Tuhan hadir di dalam
ketenangan dan kesederhanaan, disanalah
Yesus hadir. Dibandingkan peristiwa
di gunung Karmel dan di padang gurun, di gunung Horeb inilah pengalaman yang
seringkali kita alami. Ketika Tuhan menggerakkan kita untuk berdoa saat keadaan
tubuh kita letih, apakah kita akan lakukan? Sama halnya Elia ketika Tuhan
datang kepada Elia, Allah bertanya padanya;
apakah pekerjaanmu disini Elia? Itu yang Tuhan tanya dan Elia menjawab
bahwa ia bekerja segiat-giatnya dan sungguh-sungguh untuk Tuhan, inilah iman yang membawa kepada
kemenangan. Ditengah gejolak dunia, badai masalah yang menghadang, Tuhan Yesus
sediakan tempat yang sejuk dan tenang untuk kita dapat menghadapi semuanya. Di gunung Horeb Tuhan
hadir untuk kita yang rindu mengalami kemenangan.
Diberkati yang
membaca, merenungkan serta melakukan Firman-Nya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar