YESUS SEBAGAI DASAR HIDUP
(Pdt. Yoyong Ch. Santosa)
1 Korintus 3 : 10 - 11
Ayat ini
menunjukkan kepada kita bagaimana kita harus memiliki dasar yang kuat yang
diletakkan dalam
Yesus
Kristus. Di atas dasar ini kita harus membangun seluruh bangunan kehidupan
kita. Lalu dengan bahan
apakah kita harus membangunnya? Dalam ayat pembacaan kita, ada enam bahan yang
biasa digunakan
setiap orang Kristen untuk membangun kekristenan mereka.
Ada
bahan yang masuk dalam kelompok yang tahan api yaitu emas, perak, dan batu
permata. Serta kelompok
yang tidak tahan dan mudah sekali terbakar yaitu kayu, rumput kering, dan jerami.
Dalam 1
Petrus 1:7 dikatakan bahwa pada hari Kristus menyatakan dirinya, akan terlihat
mana orang percaya
yang hidupnya teruji dan sudah dimurnikan dengan api dan tetap bertahan dan
kelompok yang akan
hangus.
2 Petrus
3:9-10 menyatakan bahwa kelompok orang yang akan hangus adalah mereka yang kehidupannya
memiliki unsur-unsur duniawi. Mereka yang menyatakan diri sebagai orang Kristen
tapi masih
mempunyai pikiran licik, perbuatan tidak jujur, kecurangan, dan sebagainya.
· Makna rohani dari
bahan-bahan tahan api:
1. Emas
Gambaran
dari pelayanan yang dikerjakan oleh kuasa roh kudus. Setiap orang harus
membangun ibadah pelayanannya di dalam roh kudus, karena tanpa roh kudus dan
hanya mngandalkan kekuatan sendiri maka pelayanan tidak akan memiliki arti apa-apa
(Zakaria 4:6)
Yang
perlu diperhatikan juga adalah emas yang Tuhan mau bukan emas sepuhan.
Mungkin orang bisa menutupi kehidupan aslinya. Dari luar
tampak suci, kudus dan dalam pimpinan roh kudus, tapi itu tidak akan bertahan
lama dan akhirnya akan kelihatan aslinya. Orang yang murni dibangun oleh roh
kudus memiliki ucapan dan tingkah laku yang sejalan dengan Firman Tuhan
2. Perak
Gambaran pelayanan yang diwarnai dengan suatu
pengorbanan. Dalam pelayanan banyak hal yang harus dikorbankan baik materi, pikiran, tenaga, hingga korban
perasaan. Ada beberapa korban lain dalam pelayanan. Korban ketaatan. Pertanyaannya, Dari setiap firman yang
kita dengar, sudah berapa firman yang kita taati? Dalam kitab Samuel dikatakan, mendengar dan
memperhatikan adalah korban terbaik. Orang yang melayani belum tentu mengasihi
Tuhan, tapi orang yang mengasihi Tuhan sudah pasti melayani, taat, berkorban, dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi
Tuhan.
Korban belas kasihan. Kita harus berbelas kasihan kepada
orang berdosa, memaklumi orang yang berdosa dan merugikan kita karena mereka tidak mengerti kebenaran.
Kita belajar untuk mengampuni musuh-musuh kita, sebab Firman Tuhan mengatakan bahwa
kita berperang bukan melawan daging, tetapi roh-roh jahat di udara. Bencilah
pada dosanya tapi memiliki belas kasihan kepada manusianya. Kita juga dapat belajar dari Abraham
untuk mengorbankan apa yang kita kasihi. Memang sulit memberikan apa yg kita kasihi,
yang terbaik dalam hiup kita,namun kita harus snggup memberikan yang terbaik
untuk Tuhan Apa yang
Tuhan inginkan, itu yang kita korbankan,,
Jangan pernah kita pegang erat-erat apa yang
ada di dunia karena itu tidaklah kekal dan suatu saat nanti akan berakhir.
3. Batu permata
Gambaran
dari pelayanan yang teguh, kokoh, tidak akan goyah walau menghadapi banyak
tantangan rintangan.
Banyak gelombang yang begitu kuat dalam kehidupan yag pasti akan kita temui, tapi kita tidak boleh goyah.
Biarlah
bangunan kehidupan yang kita kerjakan kokoh dan tahan uji, maka pada akhirnya
kita akan
mendapat
upah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar