JAWABAN DOA
Yesaya 55 : 6 - 11
(Pdt.Yoyong Ch.Santosa)
Sepanjang
tahun pasti ada doa-doa yang kita panjatkan dan sudah dijawab oleh Tuhan, ada
yang sedang menuju proses dijawab dan ada pula doa-doa yang nampaknya belum
dijawab. Dalam proses penantian, kadang kala kita ingin doa-doa kita segera
dijawab. Yesaya menulis kitabnya dalam suatu keadaan yang tertekan. Ia
memaparkan bagaimana seharusnya langkah-langkah yang harus kita mengerti selama
proses penantian.
Kita
harus mencari hadirat Tuhan dalam doa dan penyembahan. Berserulah kepada Tuhan
karena Ia lah yang menentukan kapan Ia berkenan ditemui dan kapan juga tidak.
Bukan sesuatu yang gampang dan seenaknya Tuhan bisa berkenan hadir. Tuhan yang
menentukan apakah ia mau datang/tidak dalam hadirat-Nya. Berdoa dan berbicara
pada Tuhan bukan sesuatu yang dengan mudah dapat dilakukan. Doa kita lah yang
harus benar terlebih dahulu baru kita bisa memperoleh hasil dari doa tersebut.
Doa bukan untuk mengatur dan mengendalikan Allah. Doa adalah suatu kesaksian
dan ungkapan bahwa hidup kita siap diatur dan dikendalikan oleh Allah.
Itulah
mengapa saat berdoa kita berlutut, menunduk, dan menutup mata. Itu semua adalah
sikap seseorang saat ia mau menurut dan dikendalikan.
2.
Doa yang keluar dari mulut kita harus sama dengan tindakan kita(ay. 7)
Apa
yang kita panjatkan harus sadar dan sungguh-sungguh dikatakan. Kita harus
melakukannya melalui perbuatan kita. Apa yang kita panjatkan harus selaras
dengan tingkah laku kita. Tidak selamanya Tuhan berkenan ditemui dan Ia tidak
selalu dekat (Maz 88:15). Apapun dan bagaimana pun keadaan kita, Tuhan selalu
mendengar dan menjawab doa-doa kita (Yer 33:3). Namun tidak berarti Ia selalu
menuruti apa yang kita mau. Ada beberapa kondisi bagaimana Tuhan menjawab.
Apa
yang Allah anggap baik belum tentu sesuai dengan keinginan kita. Allah mau
mengabulkan doa kita dengan syarat
(1
Yoh 3:21-22):
a.
Hati nurani kita bersih dan tidak menyembunyikan tujuan-tujuan yang tidak
berkenan di hadapan Tuhan. Kita berdoa karena rindu bertemu dengan Tuhan bukan
karena kewajiban.
b.
Menuruti segala perintah-Nya. Segala doa-doa yang kita panjatkan harus
disaring, jelas sesuai dengan perintah-Nya.
c.
Buat apa yang berkenan kepada-Nya. Setelah doa-doa kita panjatkan, lanjutkanlah
setiap doa itu dengan perbuatan yang berkenan dan memuliakan Tuhan, perbuatan
yang mendatangkan berkat dan damai sejahtera dalam hati sesama kita.
#Allah
mengabulkan doa kita tetapi tidak sekarang (Pengkhotbah 3:1). Allah menguasai
waktu dan kita harus yakin bahwa waktu Tuhan adalah yang terbaik. Allah kita
adalah Allah yang tepat waktu. Saat ada doa yang belum terjawab, berarti Allah
meminta kita menanti.
#Tuhan
mengabulkan doa kita namun seringkali tidak sesuai dengan keinginan kita (Yes
55:8). Mengapa? Karena pandangan kita seringkali terbatas. Namun Tuhan lebih tahu
apa terbaik yang kita perlukan dalam hidup kita.
#Tuhan tidak mengabulkan doa
kita demi kebaikan kita. Ada banyak pasti doa kita yang tidak Tuhan jawab. Itu
semua demi kebaikan kita. Jangan marah pada Tuhan, karena Ia tahu yang terbaik
bagi kita. Seringkali saat doa kita tidak dijawab, Tuhan sedang mendidik kita
menjadi pribadi yang tangguh, yang tetap setia, rendah hati, dan tetap iring
Tuhan dalam keadaan berkelimpahan sekalipun (Ibrani 12:10-11). Ada banyak orang
yang ketika doanya dijawab, bukannya datang memuliakan Tuhan, malah hidup dengan
mempermalukan Tuhan. Itulah mengapa Tuhan tidak menjawab doa kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar