SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram

UMAT PEMENANG
MATIUS 5:10
(Pdt.Yoyong Ch.Santosa)



Salah satu perkataan  Yesus yang harus kita ingat adalah "berbahagia". Ayat 3 dan 10 menggambarkan suatu gambaran tentang gaya hidup orang-orang yang nantinya akan memiliki Kerajaan Allah. Bukan tentang kehebatan, kemegahan atau kemewahan. Sebaliknya, orang yang berbahagia adalah orang yang masuk melalui pintu kemiskinan. Orang yang tetap setia sekalipun dalam kehidupan ini ada aniaya, orang yang sungguh-sungguh setia mengikut Yesus.
Sepanjang sejarah kehidupan orang percaya, Gereja Tuhan selalu mengalami penganiayaan. Sejak jaman Kisah Para Rasul, penganiayaan terhadap Gereja Tuhan sudah terjadi. Martir yang pertama kali tercatat sepanjang sejarah Kristen adalah Stefanus. Bahkan hingga saat ini, penganiayaan tersebut tetap terjadi. Mengapa? Penganiayaan dan pengiringan kepada Yesus adalah hal yang tidak dapat dipisahkan (2 Tim 3:12 , Mat:10:16-18,  Ibrani 11:36). Penganiayaan pasti akan terjadi, tapi Tuhan berjanji akan memberi mahkota kemuliaan pada saatnya nanti. Kesimpulannya, selama kita masih ada dalam dunia kita pasti akan terus mengalami penganiayaan. Setiap orang yang mengikut Yesus harus menyangkal diri dan memikul salib setiap hari (Luk 9:23). Kedua hal tersebut saling terikat dan tidak mudah untuk dilakukan. Apa yang terjadi ketika kita harus menyangkal diri? Tidak lagi mementingkan diri sendiri, hidup membuang kebiasaan-kebiasaan buruk, hidup dalam perubahan dan pengorbanan, serta meninggalkan manusia lama.


Jika ingin hidup kita tenang-tenang dan jauh dari penganiayaan, kita bisa saja menyembunyikan jati diri kita sebagai Anak Allah. Namun untuk kondisi seperti ini ada konsekuensinya (Mat 10:32-33). Banyak orang mungkin merasa dikucilkan karena pengiringan kepada Yesus. Tapi, jangan takut meninggalkan apa yang dibelakang kita karena Yesus menyediakan berkat yang jauh lebih besar dari derita yang kita alami.Penganiayaan dapat mempengaruhi banyak hal. Penganiayaan bisa memecah persekutuan, keluarga, bahkan gereja Tuhan. Namun, ada juga dampak positif dari penganiayaan-penganiayaan yang kita alami:
1. Memisahkan orang yang sungguh-sungguh mengiring Tuhan dan orang yang tidak sungguh-sungguh
2. Menyucikan kehidupan kita dari motivasi-motivasi yang salah dalam pengiringan kita pada Tuhan
3. Memperkokoh dan mendekatkan umat Tuhan (Kis 4:29-33)
4. Membangun karakter gereja agar semakin menjadi seperti karakter Yesus. Tekun, sabar, dan meningkatkan iman percaya kita pada Tuhan.
5. Mengikut teladan Kristus (Pet 4:1)
Gereja Tuhan harus mengalami penganiayaan. Stefanus, pada saat-saat terakhir hidupnya, tetap mendoakan orang-orang yang menganiaya dia. Doa Stefanus dijawab. Paulus bertobat dan menyebarkan injil dengan lebih luar biasa.  Seperti halnya Stefanus, kita juga tetap harus berdoa dalam saat-saat yang tersulit sekalipun. Biarlah kita tetap setia hingga kita beroleh mahkota kehidupan itu. Tetap setia dan kokoh dalam pengiringan kita kepada Tuhan.Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar