SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram


MENDERITA SEBAGAI KRISTEN-1 Petrus 4:12
( Ibadah Raya 10 Juli 2016 - Pdt. Yoyong Ch. Santosa )


Setiap anak Tuhan akan mengalami yang namanya ujian, yang pada ayat nats digambarkan sebagai nyala api siksaan. Tujuan ujian adalah untuk memurnikan, memulihkan, dan menyempurnakan kehidupan seseorang. Setiap orang percaya harus mengalami ujian, agar segala kotoran, perilaku, pola pikir, dan hati yang keras di mata Tuhan dibakar sehingga dapat dibentuk sesuai dengan kehendak dan maunya Tuhan.
Namun sekarang masalahnya adalah tidak semua orang percaya menerima ujian sebagai  suatu yang memperbaiki tapi melihatnya sebagai masalah yang teramat sangat besar.

Secara realita sebenarnya kita sekarang sedang menjadi siswa yang menghadapi ujian yang merupakan momentum untuk maju. Tapi banyak orang melihat ujian bukan lagi kesempatan untuk mendekatkan diri kita kepada Tuhan tapi merupakan sebuah masalah. Ujian yang sebenarnya biasa-biasa saja malah dibesar- besarkan sehingga terasa berat sekali.
Dalam ayat nats, kalimat 'seolah-seolah ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu' menunjukan bahwa sebenarnya tidak ada sesuatu yang luar biasa, tapi masalah itu biasa-biasa saja, sehingga kita tidak perlu membesar-besarkannya, tidak perlu ribut dan lebay. Sebab ada beberapa orang yang malah senang sekali membesar-besarkan masalahnya, dan tidak heran mereka akhirnya tidak sanggup melewati ujian kehidupannya yang dibesar-besarkan itu.
Sebagai manusia seringkali kita melihat dengan kacamata jasmani serta ditambahkan dengan pikirin hati dan perasaan kita. Namun dengan lebih banyak belajar Firman Tuhan maka Tuhan akan menuntun kita melihat dengan cara pandangnya Tuhan,  dan kita bisa mengetahui sampai dimana campur tangan Tuhan terhadap masalah hidup kita. Lalu sampai sejauh mana campur tangan Tuhan dalam ujian yang kita hadapi?
Dalam 1 Korintus 10:13 disebutkan pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa, setiap saat kita mengalami masalah Ia akan (pasti) memberi jalan keluar. Hal yang perlu diperhatikan disini antara lain:
-          Tuhan bukan mengeluarkan kita dari masalah, tapi memberikan jalan keluar. Kita sendirilah yang harus berjalan dan berjuang menuju jalan keluar itu. Dengan Firman kita bisa mengetahui jalan keluar itu dan berjuang untuk melaluinya.
-          Yang tertulis adalah ‘sehingga kamu dapat menanggungnya’ bukan ‘sehingga Tuhan Yesus menanggungnya untukmu’. Jadi dalam ujian kita, kitalah yang menanggungnya, kitalah yang berjuang, dan kitalah yang akan mengatasinya, bagian Tuhan adalah memberikan kesanggupan dan kemampuan bagi kita.
Seperti dalam Matius 11:28-29, kita harus memikul kuk yang dipasang, bukan melepaskannya.  Kita harus tetap menanggung kuk itu dengan kekuatan dari Tuhan.
Namun banyak anak Tuhan yang berpikir setelah ibadah dan melayani maka masalah mereka akan selesai seketika itu juga, mujizat terjadi seketika itu juga. Tapi tidaklah demikian.
Mujizat memang merupakan cara instan untuk menyelesaikan masalah, tapi jangan sampai kita jadi malas berusaha menyelesaikan masalah. Jangan sampai kita mencintai mujizat lebih dari mencintai yang memberi mujizat.
Kita harus hati-hati agar jemaat tidak salah mematok bahwa mujizat adalah bentuk kasih Tuhan, dan jika tidak ada mujizat maka Tuhan tidak cinta dengan jemaat-Nya. Sebab bukan tidak mungkin orang yang menikmati mujizat Tuhan, dia juga yang menghujat Tuhan.
Seseorang yang bertobat dengan mujizat akan mudah murtad, dan orang yang bertumbuh imannya dengan mujizat maka akan cepat jatuh juga. Hal ini bisa disebabkan karena pemahaman dan iman percayanya tentang Yesus bukanlah pemahaman dan iman yang benar.
Jadi, ingatlah bahwa dalam setiap ujian yang kita hadapi, bagian Tuhan yaitu memberikan kekuatan dan menolong. Sementara bagian kita adalah berjuang memikul kuk, menanggungnya dan menjadi pemenang dari setiap ujian yang kita hadapi. Tuhan menguji agar kita menjadi anak-Nya yang kuat dan tangguh, bukan alergi kepada mujizat, tetapi biarlah kita memiliki mental yang selalu berjuang, karena Tuhan selalu memberikan jalan keluar dan kemampuan mengatasi ujian kita. Amin.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar