TERKABULNYA SEBUAH DOA
( Ibadah Raya 5 Juni 2016 - Pdt. Yoyong Ch. Santosa )
Pada saat kita menaikkan doa dan meminta sesuatu
pada Tuhan, maka ujung akhir dari doa kita mempunyai satu tujuan, salah satunya
untuk dikabulkan. Bukanlah sesuatu yang sulit bagi Tuhan untuk mengabulkan
setiap doa kita. Tapi, ada bagian-bagian yang harus kita mengerti agar doa yang
kita naikkan dikabulkan.
Dari pembacaan ayat nats ada beberapa hal yang dapat
dipeajari tentang terkabulnya sebuah doa, salah satunya yaitu berdoa adalah
meminta.
1.
Permintaan dalam doa harus jelas.
Dalam pembacaan, kita melihat dua orang buta itu berseru
berulangkali, dan bagaimana Tuhan Yesus mendesak mereka untuk mengatakan apa yang
mereka inginkan. Tuhan tidak mau mengabulkan hal yang samar dan kurang tegas
apa yang mereka minta. Walaupun orang-orang disekitar sudah tahu bahwa mereka
buta, tapi apa yang mereka mohonkan masih samar dan kurang tegas. Mereka
meminta dikasihani dalam hal apa? Itulah sebabnya Yesus bertanya. Jawaban
"Supaya mata kami dapat melihat" adalah permintaan yang jelas, maka
kemudian Tuhan mengabulkannya. Utarakanlah permintaan kita dalam doa dengan
jelas, terang-terangan, rinci, tegas, karena itulah yang Tuhan mau.
2.
Meminta apa yang menjadi kebutuhan.
Setiap orang memiliki kepentingan dan kebutuhan
sendiri-sendiri. Dalam menghadapi krisis yang berkepanjangan, pencobaan dalam hidup
kita atau bahkan hal yang sangat sepele, apapun itu, kita boleh datang kepada Tuhan,
menceritakan kehidupan kita, berterus terang
dan meminta pertolongan pada-Nya.
Beberapa ayat yang perlu kita perhatikan: Yakobus 4:2, Kita tidak memperoleh apa-apa karena kita tidak
berdoa. Matius 7:11, ketika kita meminta maka
Bapa akan memberikan yang terbaik. Matius 7:7-8, dan Lukas 11:11-12. Dari ayat-ayat tersebut jelas Yesus berani
menjamin doa dan permintaan kita akan dikabulkan, meskipun jawabannya terkadang
tidak sesui dengan apa yang kita bayangkan, tapi ingatlah itu yang terbaik bagi
kita, dan Tuhan pasti menjawab.
3.Berdoa
dengan sifat seperti anak-anak (Markus 10:15)
Ciri khas sifat dari anak-anak adalah meminta. Jika
belum diberi dia akan meminta terus, berkali-kali meminta bahkan merengek, dan
biasanya orang tua akan luluh hatinya ketika terus dimintai. Hati seorang anak
juga sangat sederhana, yaitu apa yang diminta harus dapat. Tuhan mau kita
memiliki hati seorang anak, anak yang tanpa segan dan malu meminta pada orang
tuanya. Hal ini secara tidak sadar menggambarkan anak tidak berdaya dan
menggambarkan hubungan yang sehat antara anak dan orang tuanya. Suatu hubungan
yang benar dan manis.
4.
Permintaan yang sungguh -sungguh
Permintaan dalam doa kita haruslah suatu yang
sungguh-sungguh karena Tuhan kita adalah Tuhan yang sungguh-sungguh dan serius.
Permintaan kita bukan iseng, tetapi digumuli dengan sungguh-sungguh. Kita
meminta tidak dengan kata "Semoga", tapi mintalah dengan suatu
kepastian. Sebab kata 'semoga' itu menggambarkan ketidak pastian, kalau iya
syukur, kalo tidak ya tidak apa-apa.
Jika kita dengan sungguh-sungguh meminta, maka Ia
adalah Allah yang senantiasa setia mendengarkan dan memberikan apa yang kita
minta. Bahkan sebelum kita memintapun dia terlebih dahulu rindu memberi kepada
kita.
Ketika kita mau menyerahkan kehidupan kita
sepenuhnya kepada Tuhan, maka Tuhan akan bekerja secara luar biasa dalam
kehidupan kita. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar