SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram

"DI BALIK COBAAN MEMBUAT KITA RENDAH HATI"       
(1 KORINTUS 10:12-13)
(Ibadah Raya 30 Oktober 2016 - Pdt. Yoyong Ch. Santosa)

1 Korintus 10: 12-13 berkata: ay. 12  “ Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh! Ay. 13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dank arena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan keluar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”

            Ayat ini menunjukkan perjalanan panjang Israel pada perjanjian lama, yang juga adalah perjalanan anak-anak Tuhan pada perjanjian baru. Paulus mengatakan bahwa pencobaan-prencobaan yang kamu alami adalah pencobaan biasa dan tidak melebihi kekuatan kita. Artinya cobaan akan terus datang bertubi-tubi namun semuanya  itu adalah hal yang biasa,  karena dalam setiap pencobaan pasti akan ada jalan keluar. Kita dikuatkan oleh Firman Tuhan bahwa pencobaan-pencobaan-yang-kita_alami_itu_ada_batasnya.

            Paulus mengingatkan pada jemaat  di Korintus, bahwa pencobaan akan datang bertubi-tubi, gesekan akan sering terjadi. Hal ini terjadi agar kita tumbuh menjadi dewasa. Masalah bukan datang dari Tuhan, melainkan Tuhan mengizinkan masalah itu datang dalam hidup kita. Cobaan yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita bertujuan agar kita menjadi rendah hati kepada sesama dan merendahkan diri pada Tuhan, sehingga ketika mengalami masalah atau pencobaan kita tidak mengandalkan kekuatan kita.

            Contoh dalam Alkitab yaitu, seorang tokoh bernama Raja Uzia (2 Tawarikh 26:5) yang selalu mencari Allah. Sejak kecil Ia diajar oleh hamba Allah dan ia diajarkan hidup takut akan Allah sehingga Tuhan membuatnya menjadi seorang yang berhasil dalam hidupnya. Hasil dari ketaatan kepada Tuhan adalah berhasil.

  Dalam ayat 3 dijelaskan bahwa ia diangkat menjadi raja ketika masih berumur 16 tahun. Masih sangat muda. Walaupun ia masih muda, ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan sehingga ia diberkati, ia memiliki kekuatan yang besar dan namanya termashyur (ayat 8).
            Ketika sudah diberkati, ia mulai melupakan Tuhan (ayat 16). Ia merasa kuat dan mampu, ia menjadi tinggi hati.  Uzia menjadi sombong, ia berpikir bahwa semua keberhasilannya adalah karena kehebatannya. Ia lupa kepada yang mengajar dan mendidiknya, dan merasa dirinya hebat. Hamba Tuhan mengingatkannya tetapi ia  menolak dan memberontak sehingga Allah menjadi murka dan ia pun terkena kusta.

            Agar Tuhan tidak murka, kita harus menghindari tinggi hati (Amsal 16:18). Walaupun kita telah berhasil dan sukses,  kita harus tetap menjadi rendah hati dan tidak sombong.

            Seperti halnya umat Israel yang mengeluh pada pemimpinnya yaitu Musa dan mereka melawan Musa. Mesir adalah gambaran dosa. Allah telah membawa mereka keluar dari dosa tetapi yang terjadi mereka tidak mau tunduk kepada Allah. Mereka menengok ke belakang yang berati mereka mengingat-ingat dosa (Keluaran_16:10).
Pencobaan-pencobaan yang terjadi dalam hidup kita adalah pencobaan yang biasa.
 Belajar tetap tunduk kepada Allah dan rendah hati, maka Allah akan menjadikan kita berhasil.
Diberkati yang membaca merenungkan dan yang melakukan Firman-Nya. 
Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar