SELAMAT DATANG DI GPdI GILGAL MATARAM, JIKA ANDA BELUM BERJEMAAT DI GEREJA MANAPUN SILAHKAN DATANG dan BERIBADAH DI TEMPAT KAMI- -ALAMAT KAMI Jl. Pariwisata no. 4- -MARI MENGENAL YESUS LEBIH DALAM LAGI SUPAYA HIDUP KITA DIUBAHKAN dan DIPERBAHARUI- -SETIAP PERGUMULAN dan BEBAN BERAT YANG KITA HADAPI TUHAN SANGGUP MENOLONGNYA- -TUHAN YESUS MENGASIHI ANDA-. -PUJI TUHAN !!

kunjungi -VIDEO- utk melihat Kotbah / Paduan Suara / VG / Angklung GPdI Mataram

"HIDUP DAN MATI SESUAI FIRMAN ALLAH" (ULANGAN 34:5-7)
(Ibadah Raya 23 Oktober 2016 - Pdm. Yehuda Yermiadi)

Ulangan 34:5 dapat kita pahami bahwa Musa adalah nabi yang istimewa karena diberitahu oleh Allah tentang kapan dia mati, hal ini berarti bahwa mati hidup manusia ditentukan oleh Tuhan. Kematian seseorang tidak ditentukan oleh berita, atau kabar buruk sehingga kebanyakan orang memilih untuk berbohong demi menyelamatkan nyawa orang lain, dan menganggap itu adalah bohong demi kebaikan.  Namun sebenarnya, tidak ada istilah bohong demi kebaikan atau dosa putih, karena dosa adalah dosa, tidak ada yang abu-abu. Nyawa manusia ada di tangan Tuhan.
Jika Roma 14:8 dihubungkan dengan ayat pokok, maka biarlah kita hidup, hidup bagi Tuhan dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Biarlah hidup dan mati kita sesuai dengan Firman Tuhan.
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dari kehidupan Musa:
Musa saat hidupnya ia hidup sesuai dengan Firman Tuhan. Hingga ketika di atas gunung Sinai Musa dapat berbicara dengan Tuhan berhadapan muka dengan muka. Ini berarti ia sering menjumpai Tuhan dalam doa.
Keluaran 32:32-33 - Musa berani pasang badan di hadapan Tuhan untuk orang yang berdosa, untuk bangsa yang bahkan sering mencela dia. Tapi sesuai dengan Firman, yang berdosalah yang namanya terhapus dari Kitab Kehidupan. Hal yang perlu diperhatikan disini, ketika sebuah nama tertulis dalam Kitab Kehidupan, maka nama itu bisa saja dihapuskan oleh Allah.
Keluaran 33:15 - Musa selalu minta agar Tuhan memimpin hidupnya. Bandingkan dengan kisah ketika murid-murid Yesus yang bertolak ke seberang tanpa Tuhan, dan berakhir dengan diterpa gelombang. Ketika Tuhan menyuruh murid-murid bertolak ke seberang, Tuhan tidak diikut sertakan memimpin mereka. Demikian juga dengan kita, janganlah mau melangkah tanpa Tuhan. Jadikan Dia yang selalu memimpin langkah hidup kita.
Keluaran 34:29 - kulit muka Musa bercahaya karena berjumpa dengan Tuhan. Hal ini bermakna bahwa orang yang selalu memiliki persekutuan dengan Tuhan juga memiliki wajah kemuliaan Tuhan. Biarlah kita dikenal sebagai orang Kristen bukan karena hal-hal buruk, tapi karena kita memiliki kemuliaan.
 Bilangan 12:3 - Musa memiliki hati yang lembut. Orang yang cinta Firman, karakternya pasti diubahkan oleh Tuhan. Seperti dalam Wahyu 5:1, gulungan kitab yang tertulis sebelah dalam dan luarnya disini berbicara tentang Firman Allah yang tertulis di dalam hati kita dan juga tertulis di luar hidup kita yaitu karakter hidup kita.

Bilangan 20:12 - Musa melakukan hal yang tidak sesuai dengan perintah Tuhan sehingga ia tidak bisa masuk dalam tanah Kanaan, tapi hal ini bukan berarti Musa tidak masuk dalam Sorga. Musa bukanlah orang yang termasuk dalam golongan orang dalam Galatia 3:3. Dalam konteks Musa tidak dapat masuk tanah Kanaan dan hanya diijinkan melihat dari jauh, yang dimaksud Kanaan disini hanyalah tanah Kanaan jasmani dan bukan Kanaan rohani yakni Sorga. Hal ini dapat kita simpulkan dari mayat Musa yang tidak ditemukan, karena takut akan diberhalakan oleh bangsa Israel. Kemudian jika Musa tidak berkenan kepada Tuhan, maka tidak mungkin ia yang menjadi utusan bersama Elia untuk berbicara dengan Yesus di atas gunung. Ini artinya setelah Musa ditegur oleh Tuhan, ia bertobat. Dalam Yudas 1:9, ketika kita hidup dan mati sesuai dengan Firman Allah, Tuhan tidak akan melepaskan kita untuk dimiliki oleh iblis. Wahyu 11:3-11 di akhir jaman akan ada 2 saksi, jika diperhatikan dari kuasa yang dimilikinya maka mereka adalah Musa dan Elia. Ini bukti bahwa Musa itu berkenan kepada Allah.

Ulangan 34:7 - Ketika Firman Allah ditulis, terdapat pesan khusus untuk kita di dalamnya. Dalam Efesus 1:18a disebutkan ‘mata hati terang’, dalam Ibrani 12:2  mata hati terang berarti mata rohani yang tertuju kepada Yesus. Jika ketiga ayat ini dihubungkan, maka Musa yang matanya belum kabur berarti mata rohaninya masih memandang kepada Tuhan. Bandingkan dengan Hakim-hakim 16:19-22, ketika Simson dipotong rambutnya ia kehilangan kekuatannya, dan Roh Tuhan meninggalkannya. Saat ia disergap, Simson mengatakan perkataan iman namun ia tidak sadar bahwa matanya sudah kabur, cara pandangnya sudah salah. Simson yang masih hidup tetapi sudah kehilangan kekuatannya karena cara hidupnya yang salah.  Dari sini kita bisa simpulkan bahwa bukan karena Tuhan tidak menjawab dan bukan salah Tuhan Simson mengalami hal demikian, tapi karena mata rohaninya yang sudah kabur, dan ada dosa yang mengikat kehidupannya. Berbeda dengan Daud yang tidak takut melawan Goliat. Daud selain dengan perkataan iman, ia juga memilik mata yang tajam dan kekuatannya masih ada. Lalu jika kita seperti Simson yang buta dan kehilangan kekuatannya, bagaimana mata yang sudah terlanjur buta ini melihat lagi?
Dalam Markus 8:23 Yesus meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan atasnya.  Sehingga orang buta itu melihat kembali. Jika dihubungkan dengan Wahyu 1:16-17 dan Ibrani 4:12 maka Firman Allah bagaikan pedang bermata dua dan semua yang keluar dari mulut Allah adalah Firman. Jadi jika Allah meludahi, maka yang keluar itu adalah Firman Allah. Ijinkan Firman Allah meludahi mata rohani kita, supaya kita tercelik dan rohani kita diubahkan. Kemudian, Yesus meletakkan tangannya atas orang buta. Dihubungkan dalam Wahyu 1:17 ketika hadirat Tuhan begitu dahsyat membuat Rasul Yohanes tersungkur menyadari hidupnya tidak layak dan penuh dengan dosa tapi Tuhan meletakkan tangannya diatasnya dan siap memulihkannya.
Jangan takut jika hari-hari ini kita mengalami kematian rohani dan pergumulan sempat membuat kita dibutakan. Ingatlah Ulangan 3:24, tangan yang kuatlah yang ditumpangkan dalam kehidupan kita pada saat ini, dan ada pedang bermata dua yang siap merombak serta meronavasi kehidupan kita.
Hidup dan mati tetap sesuai Firman Tuhan, mata kita tetap tertuju pada Tuhan dan kekuatan kita tetap ada dalam Dia. Diberkati yang membaca, merenungkan dan yang melakukan Firman-Nya. 
Amin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar