JANGAN BERTINDAK BODOH, bag. 2
(Ibadah Raya 16 Oktober 2016 - Pdt. Yoyong Ch. Santosa)
1 Korintus 2:14 berkata
“Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena
hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab
hal itu hanya dapat dinilai secara rohani”.
Alkitab menjelaskan kalau kita tidak menilai segala sesuatu
secara rohani maka semuanya akan tampak sebagai suatu kebodohan. Bila ada orang
yang menyakiti, kita tidak boleh balas. Semua hal yang kurang mengenakkan harus
dihadapi dengan sabar. Berfikir dan
bertindak lah secara rohani. Kegagalan akan banyak terjadi saat kita memakai
pikiran dan kekuatan sendiri. Kita hanya orang biasa, tapi roh yang dalam kita
itu yang luar biasa, maka biarkan roh itu bekerja dengan luar biasa.
Yusuf seorang budak yang tidak dipedulikan namun ia bisa menjadi perdana menteri di Mesir, terjadi kemajuan yang luar biasa dalam hidupnya. Kalau kita memahami cara Tuhan maka kemajuan yang luar biasa akan kita alami, sebaliknya jika kita tidak mau mengikuti cara Tuhan, itulah yang disebut dengan kebodohan.
2
minggu yang lalu sudah dijelaskan mengenai apa
yang disebut kebodohan, yaitu:
1.
Sikap hati yang
tidak sesuai Firman Tuhan ( orang yang membiarkan
dirinya dikuasai iri hati, sakit hati, dendam dan lain sebagainya).
2.
Membaca, mendengar, merenungkan
Firman tetapi tidak melakukannya.
Dan
yang selanjutnya:
3.
Amsal 1:7 (orang yang tidak
takut Tuhan dan tidak mau mengalami didikan Tuhan). Yeremia 4:22, Kalau segala
sesuatu dalam hidupnya baik-baik saja akan baik, tetapi saat mengalami proses
ia akan menjadi kecewa, lari, protes pada Tuhan.Jika sebagai anak Tuhan
tidak mau melewati didikan Tuhan, maka kita akan disebut anak gampang. Mungkin
kita alami sesuatu yang menyakitkan itulah proses untuk melatih hidup-kita.
4. Amsal-12:16 (orang yang tidak
dapat mengendalikan-emosinya).Sekalipun dihujat, difitnah,
dijelekkan tetapi berusaha tetap diam, tidak membalas, namun merendahkan diri
di bawah kaki Tuhan ini adalah tindakan orang bijak. Amsal 14:17 menjelaskan bahwa siapa lekas marah berlaku bodoh. Orang yang cepat naik darah biasanya dibenci orang di sekitarnya. Menyusahkan
diri sendiri dan orang di sekitarnya. Dan dari sisi kesehatan orang yang lekas
marah akan cepat terserang penyakit. Siapa orang yang bijaksana dia akan
bersabar. Bagaimana membedakan bijaksana atau bodoh dapat dilihat saat
menghadapi masalah, apakah ia cepat marah atau penyabar.
5. Amsal 18:13 (orang
yang suka memberi jawab sebelum mendengar).orang yang membuka mulutnya di saat yang tidak
tepat. Banyak orang yang belum mengerti benar masalahnya, belum mendengar
banyak tapi sudah banyak memberikan jawaban.1 Korintus 10:31-33 (Jangan menimbulkan syak). Apa yang kita pakai, yang kita lakukan harus juga
memperhatikan kepentingan umum. Ada banyak contoh masalah rumah tangga misalnya,
terjadi saat suami bicara, istri juga berbicara, sehingga tidak ada yang
mendengarkan. Maka terjadilah peperangan
dalam keluarga karena tidak ada yang mau mendengar. Harusnya salah satu bicara
yang lain diam mendengarkan. Diam itu emas( Cepat mendengar lambat
berkata-kata). Yakobus 1:19. Kalau belum mengerti,
belum tahu apa-apa, lebih baik berdiam diri. Kalau kita menerima nasihat dan
bimbingan belajarlah untuk mendengar dan mengerti.
6. -Lukas-12:21 (menganggap bahwa harta duniawi adalah segala-galanya).Manusia yang hanya
menganggap harta adalah segala- galanya, menganggap perpuluhan bukan hal yang
penting, milik Tuhan tidak penting, dan menganggap semua yang dimilikinya itu
hasil usaha kerjanya sendiri. Inilah yang Alkitab katakan mereka yang miskin di
hadapan Tuhan, semua diukur dari kekayaan. Segalanya perlu uang tetapi uang
bukan segalanya.
7.
Lukas 24:24-25 (Orang
yang tidak hidup dengan iman).Hidup kita adalah
milik Tuhan, tetapi tidak percaya kuasa-Nya, tidak punya iman. Ayub 3:25 mengingatkan pada kita bahwa apa yang kita
kuatirkan itu yang akan terjadi. Untuk itu sebagai anak-anak Tuhan tidak perlu
kuatir dan takut tetapi setiap hari hiduplah dengan iman. Dari poin-poin yang
sudah kita pelajari membuat kita semakin mengerti, supaya kita tidak bertindak
bodoh dalam menghadapi berbagai hal dalam kehidupan ini. Diberkati orang yang
membaca, mendengar dan yang melakukan Firman-Nya.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar