TETAP HIDUP SEPERTI YANG TUHAN MAU
Ibadah Raya - Pdm. Yehuda Yermiadi
(Lukas 1:5-25) Merupakan ayat yang mengisahkan awal
mula dari kelahiran Yohanes pembaptis. Tetapi yang menjadi point utama dari
ayat ini yaitu pada (Ayat 5
"Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia
dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya
Elisabet."). (Ayat 6
"Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah
dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat."). Dari kedua ayat tersebut
dapat dilihat seorang pasangan suami istri yaitu yang bernama Zakharia dan
istrinya Elisabet yang memiliki kehidupan yang benar dan menurut segala dan
ketetapan Tuhan. Kompak dalam takut akan Tuhan.
Lain halnya dengan pasangan Zakharia
dan Elisabet dimana hingga lanjut usianya mereka belum memiliki keturunan (Lukas 1:7 "Tetapi mereka tidak mempunyai
anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.") keluarga
ini mengalami pergumulan. Ada krisis dalam keluarga mereka, akan tetapi masalah itu tidak menjadi hambatan
bagi mereka untuk tetap hidup benar dihadapan Tuhan, walaupun dikalangan kaum Israel
pasangan suami istri yang tidak mempunyai keturunan adalah sebuah aib. Namun
mereka tetap kompak untuk tetap takut akan Tuhan dan menantikan akan jawaban
Tuhan.
Walaupun hingga lanjut
usianya, Zakharia dan Elisabet belum juga diberikan seorang keturunan oleh
Tuhan, Zakaria dan Elisabet tetap setia untuk melayani Tuhan (Ayat 8 "Pada suatu kali, waktu tiba giliran
rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan.").
Hingga pada suatu hari saat Zakaria melayani untuk pembakaran ukupan (Ayat 10 "Sementara itu seluruh umat berkumpul di
luar dan sembahyang. Waktu itu adalah waktu pembakaran ukupan."), Zakaria
berjumpa dengan malaikat didalam bait Allah dan Malaikat itu berkata bahwa doa
Zakharia dan Elisabet akan digenapi (Ayat 12
"Melihat hal itu ia terkejut dan menjadi takut." dan Ayat 13 "Tetapi malaikat itu berkata kepadanya:
"Jangan takut, hai Zakharia, sebab doamu telah dikabulkan dan Elisabet,
isterimu, akan melahirkan seorang anak laki-laki bagimu dan haruslah engkau
menamai dia Yohanes.").
Dari ayat diatas kita
dapat lihat bagaimana ketika kita berada dalam masalah, kekuatiran dan
pergumulan jangan takut, tetap setia dalam melayani dan hidup dalam Tuhan maka
semuanya akan indah tepat pada waktunya ataupun ketika seolah-olah keadaan /
doa kita belum dijawab tetaplah berdoa, karena akan ada waktunya doa itu
digenapi oleh Tuhan (Yesaya 41 :10
"Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku
ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan
memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan").
Berbeda
dengan kehidupan keluarga Zakharia, kehidupan keluarga Imam Eli dalam (1 Samuel 2 :12). Kedua anak imam Eli
adalah anak-anak dursila dan
meremehkan kekudusan Tuhan, tetapi melihat hal itu
imam Eli tidak membuat anaknya untuk bertobat dan justru imam Eli juga hidup
tidak sesuai dengan maunya Tuhan.
Sedangkan di 1 Samuel 12:3 berkata, "Di sini aku
berdiri. Berikanlah kesaksian menentang aku di hadapan TUHAN dan di hadapan
orang yang diurapi-Nya: Lembu siapakah yang telah kuambil? Keledai siapakah
yang telah kuambil? Siapakah yang telah kuperas? Siapakah yang telah
kuperlakukan dengan kekerasan? Dari tangan siapakah telah kuterima sogok
sehingga aku harus tutup mata? Aku akan mengembalikannya kepadamu." Ayat 4 "Jawab mereka:
"Engkau tidak memeras kami dan engkau tidak memperlakukan kami dengan
kekerasan dan engkau tidak menerima apa-apa dari tangan siapapun.") Realita
yang terjadi pada kehidupan keluarga Samuel yaitu Samuel merupakan pribadi
orang tua yang memiliki integritas dan kualitas yang luar biasa akan tetapi
saat Samuel telah lanjut usia pada (1 Samuel 8:1-3) ketika anak-anaknya
laki-laki diangkat menjaddi hakim atas Israel, mereka tidak hidup sesuai maunya
Tuhan. Peran keluarga dan kekompakan dalam keluarga sangat penting untuk
menopang, jika ada ketimpangan dalam keluarga maka berdoalah, karena jika dalam
keluarga ada kesepakatan dan kesatuan hati maka disitu Allah akan hadir dan
mencurahkan berkatnya, seperti halnya Zakharia dan Elisabet dimana Tuhan
mencurahkan berkatnya yang luar biasa dalam rumah tangga mereka saat mereka
tetap hidup benar dihadapan Tuhan.
Diberkati yang membaca, merenungkan dan yang
melakukan Firman-Nya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar